Sebelumnya saya pernah
menulis tentang Tuhan, Cinta dan Lesbian Bersuami dalam blog ini, dan sekarang
sedikit melanjutkan pembicaraan tentang para lesbian yang bersuami ini.
Baru-baru ini rasanya
gatal sekali tangan saya ingin menuliskan pesoalan ini, melihat fenomena bahwa para
perempuan lesbian yang sudah menikah itu masih saja sibuk mencari pacar
perempuan untuk dirinya di media sosial. Jika di tanya, tentu alasan mereka
tidak berbeda jauh, hatinya tidak bisa dibohongi, ia tidak mencintai suaminya
dan blab la blaa segudang alasan lainnya.
Kita sama-sama tentu
tahu bagaimana para perempuan ini hebat sekali dalam mencari-cari alasan demi
membenarkan apa yang menurutnya benar. Padahal, andai saja ia mau melihat dari
sudut pandang yang lain ia seharusnya malu dengan apa yang ia lakukan.
Pernikahan itu bukan
sebuah permainan, hanya menjadi alasan untuk menutupi kelesbianan atau pun
sekedar untuk melarikan diri ketika merasa patah hati. Pernikahan itu jauh
lebih agung dan perihal ini tentu tidak hanya sekedar tentang sang pengantin
wanita saja. Pernikahan itu menggabungkan antara kedua belah pihak keluarga, si
pria maupun wanita. Apakah mereka pernah berfikir tentang bagaimana perasaan
orang lain jika melihat kelakuan mereka seperti itu?
Lesbian ini menikahi
seorang laki-laki yang tentunya menurutnya adalah lelaki terbaik untuk di
nikahi, entah itu maksudnya terbaik karena akan lebih mudah dibodohi ataupun
memang sungguh terbaik untuk menjadi pemimpin dalam rumah tangga mereka,
seharusnya. Bayangkan perasaan para lelaki baik itu, terlepas dari mereka tahu
atau tidak dengan kelesbianan istri mereka tetap saja jika seorang istri masih
saja sibuk mencari cinta ataupun kasih sayang dari luar artinya pernikahan
mereka gagal. Ia telah menghianati penikahannya, menghianati sumpahnya kepada
Allah, menghianati kedua belah pihak keluarga, terlebih menghianati suaminya.
Jika melayani suami
merupakan kewajiban seorang istri, lantas bagaimana kewajiban si lesbian
bersuami ini dalam melayani suaminya? Bayangkan, ketika sang suami mengajaknya
berhubungan badan, menyentuhnya, merangsang seluruh tubuhnya agar berkontraksi
memberikan layanan kepada suaminya. Omong kosong ketika ada seseorang
mengatakan bahwa perempuan lesbian tidak bisa berhubungan seks dengan lelaki. Omong
kosong, karena si perempuan hanya menjadi tempat untuk pelabuhan sperma dalam
berhubungan intim, sebagai sarang. Mungkin jika lelaki gay bisa saja ia tidak
berkontraksi maka tidak akan terjadi hubungan seks dengan si perempuan, namun
jika hanya si perempuan yang lesbian, ini hanya perkara klise.
Bukan masalah si
perempuan bisa menikmati seks dengan suaminya atau tidak. Tentu jika di tanya
salah satu alasan mereka pasti ini, kecuali mereka biseksual. Namun jika mereka
sudah tahu sejak awal bahwa mereka tidak bisa merasakan apapun dengan lelaki
mengapa mereka mau menikah? Bukankah itu artinya dia juga ingin menyakiti si
lelaki dengan keinginannya tersebut.
Benar memang terkadang
ada juga para lesbian yag tidak memiliki pilihan lain selain menikah, ada
banyak juga yang demikian. Jika memang itu hanya satu-satunya jalan yang bisa
ia lakukan setidanya ia tidak perlu sibuk mencari kekasih lain hanya untuk memenuhi
nafsunya. Toh jika tidak memeiliki pasangan lesbian juga tidak akan mati, ia
harusnya mengingat bagaimana ia berjanji dalam pernikahannya.
Sakit rasanya melihat
perempuan bersuami ini sibuk menebar pesonanya kepada para lesbian lain, sibuk
berpacaran atau bermesraan di media sosial. Mereka tidak ingat ada suami yang
mereka khianati di rumahnya, ada kelaurga yang ia dustakan. Apalagi jika sampai
ia benar berhubungan dengan perempuan lain, mencuri-curi waktu dari suaminya,
membagi kasih dengan perempuan lain. Tidak terpuaskan birahinya dengan suami mungkin,
kemudian meniduri perempuan lain.
Saya juga memiliki beberapa
teman-teman lesbian yang sudah menikah, yang tidak sibuk mencari kekasih lain
selain suaminya, yang sudah memiliki anak bahkan beberapa anak, namun tetap
berhubungan baik dengan suaminya, tetap menjadi istri sebagaimana mestinya. Justru
saya salute dengan pengorbanan
mereka, bagaimana mereka membunuh ego mereka, meniadakan ke akuan pada diri
mereka sebab masih banyak hal yang harus ia lakukan yang tidak hanya seputar
menuntut kebahagiaan untuk dirinya sendiri. Bukankah manusia itu bermakna
ketika ia berguna bagi orang lain? Lantas mengapa kita hanya memikirkan diri
sendiri, egoisme sempit yang tidak akan membawa kita kemana-mana.
Mengapa mereka tidak
mencoba menikmati pernikahan mereka, mencoba menyibukkan diri dengan mempunyai
anak mungkin atau mengurus rumah tangganya dengan baik. Rasanya pasti akan
banyak kerjaan di rumah yang butuh perhatian ketika sudah menikah, memasak,
membersihkan rumah, bertetangga atau apa saja selain sibuk mencari kasih sayang
di luar rumah.
Entahlah sejauh apa hubungan
yang ingin mereka jalani, apakah akhirnya setelah ia mencoba-coba menikah maka
ia merasa tidak cocok sebab tidak bisa mencintai suaminya maka ia akan
bercerai, ataukah ia tetap menikah namun tetap juga berhubungan dengan kekasih
lesbiannya.
Saya tidak akan
menyalahkan siapa-siapa, sebab jika seseorang sudah menikah artinya mereka
seharusnya sudah memiliki pikiran yang matang dan tentu sudah dewasa. Artinya tentu
memiliki pikiran yang waras dan akan memiliki seribu alasan untuk membenarkan
pendapatnya.
Dan saya bukan hanya
melihat fenomena yang terjadi kemudian menuliskan apa yang terpikirkan di
kepala saya, karena pasti masih banyak sebab-sebab lain yang saya tidak paham
sebab bukan saya yang mengalami kejadian langsung seperti para lesbian bersuami
ini. Saya hanya penonton yang mengkritisi ataupun menanggapi sebuah realita
yang ada.
Lullaby, Delapan Tiga
Limabelas.
Love this article so much!!
BalasHapusahaa.. thanks stef ;)
BalasHapuskejadian ini yg nimpah saya skarang :"( betapa sedihnya saya ketika orang yg saya sayangi dan cintai tau2nya lesbi (KOLEP) dia menyipan rahasiannya (lesbi) sedemikian rapih dari masih pacaran dan sampai saya menikah saya g tau kl dia seorang lesbian :"( betapa sakitnnya saya pas mengetahuinnya , pernikahan saya baru 3bln tetapi kami pcrn sudah 6/7thn betapa hebatnnya dia menyimpannya y allah, di mana pikirindia padahal hidup dia dh di bilang sempurna dh punya kuarga kecil yg mayan bahagia :"( tetapi dia masih aja pnya pikiran lesbi saya ini apa dimata dia, saya berikan kepercayan 90% tetapi disalah gunakan IYA DIA G MAEN COWO SELINGKUHIN SAYA ENGGA ini DIBALIK DIA G SELINGKUHIN SAYA DIA SEORANG LESBIAN (KOLEP) T_T rasanya g kuat nerimannya ketika orang yg kita sayang dan cintai bgtu, kl teman2 ada saran???
BalasHapusNasib qt sama mas. Saya juga mulai curiga dengan istri saya. Dari awal qt menikah istri saya selalu sulit di ajak berhubungan layak nya suami istri. Dan setelah menikah saya pindah ke tempat kos nya dy. Di sana ada seorang wanita yg dia anggap sebagai mbak nya. Awal nya saya tidak curiga. Tp lama kelama an sikap dy berbeda. Qt makan harus ber 3. Tidur pun kadang qt ber 3. 1000 alasan dy katakan. Dan akhir" ini istri saya tidak perna menemani saya tidur. Dy lebih nyaman tidur bersama perempuan yg dy anggap mbak ( kakak perempuan). Mereka bukan saudara hnya teman yg di anggap saudara krna kenal sudah 7 tahun yg lalu. Setiap kali ada masalah istri saya selalu meminta cerai. Dy bilang kalau dy sudah tidak mencintai saya lagi. Setiap malam dy tidur di kamar mbak nya td. Saya sebagai suami pun tidak perna di temani tidur. Saya menikah baru 3 bulan. Apa harus saya berpisah. Di mana harga diri orang tua saya jika rumah tangga saya harus berakhir dalam waktu singkat di depan tetangga. Saya bertahan krna saya inggin menjaga kehormatan orang tua saya.
HapusTidak salah jika istri anda berbagi cinta dengan perempuan karena dia tidak selingkuh dengan pria lain, saya juga akan gitu kalo udah nikah karna saya ada perasaan sama cewe, ups perasaan cinta ya bukan ingin berhubungan badan(sex) usia saya baru 15 tahun cewe yg ingin kenalan usia max umur 21 tahun ya aku online 24 jam.video call whatsapp aku +6285211887515 id line: tessa0307 instagram @tessa.aa27 yg cowo mau kenalan boleh juga tapi aku gamau bahas cinta² an sama cowo ya ni khusus cwe aja online 24jam video call dan chat romantis
Hapus:"( ini kejadian yg menimpa saya sekarang
BalasHapussungguh saya speechless,gak tahu harus berkata apa.
BalasHapussaran saya sih, jika kamu memang benar mencintai istrimu yasudah terimalah dia apa-adanya, sebab lesbian juga punya hati. terkadang cinta itu hanya sepersekian dari rasa nyaman yang bisa timbul dari sebuah hubungan, jika kamu menyayanginya dengan sungguh, memperlakukannya dengan baik, dia pasti akan nyaman dengan kamu lalu dia mungkin perlahan akan melupakan keinginanya yang lain termasuk untuk bersama dengan wanita lain dan akan lebih memilih kamu.
mas tree, saya alamin persis sama sudah punya anak juga, kecewa ketika 2-3 bulan menikah dia dingin dan hambar sama saya sebagai suami, lalu di tahun ke 2 muncul hal hal yg menunjukan istri saya lesbian, hancur perasaan saya dan serasa hidup saya remuk, terlebih dia mengakui akhirnya bahwa dia lesbian, karena malu keluarganya yg menuntut cerai dan saya kabulkan, saya sudah cerai sekarang, dan hidup jauh lebih bermakna lagi ketika ada seorang perempuan yg mencintai saya apa adanya dan mampu bertindak sesuai kodrat. saran saya kepada yg menikah dengan lesbian adalah cerai, karena hubungan tidak lumrah tersebut tidak baik untuk anak, istri, suami dan keluarga besar, karena hubungan formalitas tanpa perasaan jelas karena orientasi beda sangat merusak kehidupan.
BalasHapusDear, Mas Anonim
BalasHapusapa pun keputusannya semoga yang terbaik untuk kedua belah pihak.
sesederhana seorang lesbian tidak akan mau nikah dengan waria yg orientasi sex yang tidak lumrah, demikian juga seorang laki laki tidak akan mau menikah jika tahu istrinya adalah lesbian, jangan jadi penipu dan seumur hidup membohongi diri sendiri dan orang lain dengan memakai topeng, dibanding lebih tersiksa dengan selamanya hidup terpaksa
BalasHapuspersoalan topeng itu berbeda,
BalasHapussaya lesbian, saya tidak pernah berpura2 untuk mencintai laki-laki atau pun menjadikan laki2 sebagai tameng kelesbianan saya agar terlihat seperti wanita lain yang mempunya kekasih laki-laki.
saya lesbian, saya punya kekasih perempuan. hanya saya tidak perlu mengumbarnya dalam kehidupan sehari-hari saya, menunjukkannya kepada semua orang. lalu apakah ini topeng?
terserah yang memandang saja toh. selagi saya tidak menyusahkan orang lain saya rasa semua baik2 aja.
kemudian lesbian yg menikah begitu juga, banyak alasan yang mereka pertimbangkan mengapa mereka memilih menikah pastinya.
Maaf bukanya mau ikut campur. Tapi apa anda ndak bisa bicara ke pada semua pihak. Baik pihak laki2 ataupun pasangan perempuan anda? Siapa tau itu akan membuka jalan anda. Kalo pihak laki" setuju itu bisa membuka hubungan anda biar halal. Tapi anda juga harus iklhas berbagi kasih.
Hapusmohon maaf sebelumnya, saya penulis anonym tgl 18 april, untuk kata topeng yg saya maksud tidak menuding dan menyerang penulis blog ini, jika diperhatikan sangat jelas kata topeng disitu memaksudkan lesbian yang tinggal dan nikah dengan laki laki, saya hanya mendukung pola yang tertulis di blog ini dan jg saya setujui, jadi salah paham tentang istilah topeng tidak secara pribadi di artikan untuk menyerang anda. semoga siapapun tidak merugikan siapa siapa apalagi berpura pura menikah tapi tetep menjadi lesbian bahkan punya pacar, mengenai punya pacar lesbian atau tidak itu bukan urusan saya dan silahkan saja jalani kehidupan sex yang anda sukai. trims
BalasHapusbaiklah,
BalasHapussaya juga cuma menariknya ke kehidupan saya. thanks for visiting btw
Saya gay , dan saat ini dituntut keluarga untuk menikah (tentunya dengan perempuan)
BalasHapusCuma masalahnya saya takut untuk menjalani sebuah pernikahan karena bimbang tak bisa memberi nafkah batin.
Adakah perempuan lesbi yg bersedia untuk diajak menikah?
Mungkin dengan jalan itu masalah tentang gay/lesbi bisa terpecahkan.
anonim yg mencari
Hapusistri lesbian,usia anda brp? coba ad saya di kasmaran1902@ymail.com
mgkn kt bisa sharing.
gay yg mencari
Hapusistri slhkn email sy di kasmaran1902@ymail.com
jika ditanya ke saya, saya tentu belum bersedia atau tidak bersedia. untungnya orang tua saya tidak terlalu meributkan soal menikah, khususnya Ayah saya.
BalasHapusAku sendiri malah suka istriku bercinta dengan wanita lain, asal tidak dengan laki-laki.
HapusKalau bisa tak carikan yang cantik2 biar istriku puas.
njiirrr enak bener istrinya, mas hahahaa
HapusEntah bagaimana masalah ini persis yang saya alami sekarang, mohon petunjuknya
BalasHapusGini aja mas "anonim" gay dan lesbian itu bagai angka 9 dan 6 sebenarnya permasalahanya sama hanya saja beda sudut pandang. Di luarsana masih ada perempuan lesbo yang memcari pria gay untuk piring/landasan. Jadi jangan putus semangat.
Hapus082335656096 insyaallah saya bantu
HapusDear sukasukalin,
BalasHapusSaya sangat tertarik dengan tulisan yg anda buat, karna masalah yg anda bahas adalah apa yg sedang saya jalani skrg..
Saya seorang lesbian, memiliki pacar wanita kami pacaran sudah hmpr 3 thn.. Tp baru sebulan ini saya menikah, yg tentunya bukan karna cinta tp karna org tua saya yg sudah mengetahui jati diri saya dan dgn sigap menikahkan saya dgn seorang lelaki yg anggaplah dia mengetahui hal itu .. Tp rasa nya memang tidak nyaman, batin saya menjerit merasakan sakit dengan semua ini..saya benar" ingin menyudahi pernikahan ini, tetapi sperti yg anda tulis saya jg memikirkan kondisi org tua sya org sekitar dn yg lainnya, tp di balik ituu..hari" saya kacau, rasa nya sperti tidak ada harapan, tidak bisa benar" merasa hidup
Mungkin anda ada saran untuk saya?
hallo mbak lesbian yang baru saja menikah, mbak kan sudah mengambil keputusan untuk menerima pernikahan biar pun itu dijodohkan, saran saya jalani saja, coba untuk membuka diri ke suami, banyak-banyak mendekatkan diri pada Tuhan. Dia pasti tahu mana yang terbaik untuk mbaknya.
Hapusthanks for visiting
Sulit.ini saya usahakan.susah tidak gamapang.dingin diranjang.bikin manyun.tidak mau di pojokkan.ngak mau kasih alasan.dia hanya diam nunggu saya ngomong baru bikin siasat mengelak.menutupi sesuatu yang tidak wajar yang melampaui batas.
Hapuslalu apakah sampai sekarang mba masih menikah dengan suami, mba? sudah punya anak? saya tidak bisa kasi saran lebih karena soal perasaan ini sulit sekali dimengerti orang lain, mba. kalau memang mba tidak bahagia sebaiknya cari cara lain, barangkali mba membiarkan suami mba untuk menikah lagi, atau mba ingin bercerai barangkali. usahakan mba tau dulu maunya mba seperti apa, pikirkan matang2 baru diputuskan.
Hapusjangan takut menikah. menikahlah untuk ibadah. di kitab manapun, tidak ada larangan untuk menikah dengan gay atau lesbian.. yg penting kita harus tau hak dan kewajiban masing2 peran, baik sbg suami atau istri
BalasHapusIni juga saya alami,setelah menikah 8tahun,sebelumnya pacaran 6 tahun.Kami memiliki dua anak putera putri. Istri saya ternyata penyuka sesama jenis,dan sekarang tinggal satu rumah dengan pasangannya.meninggalkan saya. Sudah enam bulan kejadian ini,saya ajak dia utk kembali dengan cara sebaik mungkin,tapi dia tidak bisa melepaskan perempuan tsb,saya dan istri sudah berusia 35 tahun, pasangan istri saya itu masih mahasiswa semester akhir.saya ingin bantuan tema teman disini,apakah seorang lesbian bersuami itu bisa kembali normal,dulu enam bulan yang lalu,dia mengancam menggugat cerai,karena saya mengetahui dia pacaran dengan lesbian femme,tapi sekarang tidak ada kabar ingin mengugat cerai lagi.apakah dia masih ada sisi kewanitaannya
BalasHapusKalo saya secara pribadi kalo misalkan. Suatu hari nanti. Punya istri. Terus di suruh memilih. Melihat istriku 1. selingkuh dengan laki-laki lain. / 2. selingkuh dengan sesama wanita. Aku lebih memilih yg ke 2. Setelah itu aku akan bicarakan baik2. Kalo kalo memang mreka saling mencintai aku akan jadi jalan buat mereka. Aku akan jadi jembatan buat mereka supaya bisa halal satu sama lain. Buat mas tree. Tolong di pertimbangkan lagi di balik setiap keputusan. Di balik stiap kjadian pasti ada hikmahnya. "1 nahkoda, 2 wanita, 1 bahtera, satu keluarga"
BalasHapusuntuk yang gay,lesbian dasar nikah adalah keluarga, yg lumrahnya keluarga adalah anak, istri dan suami, kalau fungsi sebagai istri yg melayani sex dan batin kepada suami tidak dapat dilaksanakan maka itu bukanlah keluarga, tapi lebih kepada pertemanan saja masing2 terjebak dalam keadaan yg tidak sesuai hasrat. Demikian juga gay yg menikah apa sanggup mencintai perempuan dan menggauli istri nya seumur hidupnya? anak dan pasangan bukan bahan dan barang untuk kelengkapan agar dapat stigma normal. jangan nikahi lawan jenis jika dasarnya adalah formalitas karena hal itu menyiksa pasangan yg berharap dengan keadaan normal yg dia tau. Satu hal yg bisa menjadi alasan adalah jika anda jujur mengakui sebelum menikah dan berharap niat hidup normal dengannya.. lain dari itu sama saja dengan penipuan.. dan anda menipu diri sendiri dan orang banyak.. jika bercerai masalah anda jauh lebih rumit dibanding jika anda tidak menikah.
BalasHapusAku malah suka istriku bercinta dengan wanita lain. Kalau bisa tak carikan yang cantik2, mainnya di rumah aja biar istriku puas.
BalasHapusAku mendorong istriku supaya bercinta dengan wanita lain. Mainnya di rumah aja biar istriku puas.
BalasHapusMemang yg namanya lesbian pergulatan bathin terbesarnya adalah desakan menikah. Itu sama halnya yg di alami oleh laki2 gay. Lebih baik bagi lesbi yg memang niat berumah tangga jgnlah jadikan laki2 hetero sbg korban. Krn di pastikan lo gak akan jujur perihal orientasi seksual lo. Kecuali klo lo punya nyali besar utk jujur. Nikahlah dgn cowo Gay yg jg sama2 berniat berumah tangga. Sama2 memulai semuanya dari nol meskipun itu jg tdk semudah membalikkan telapak tangan. Krn mau sampe kpn jg hidup begini terus ? Menunggu sampe negara melegalkan pernikahan sesama jenis, itupun mustahil. Umur terus bertambah. Dan yg pasti di hari tua nanti ada anak yg akan menemani kita.
BalasHapusBagi teman" yang memang lesby atau gay. Mohon jngn mengorbankan prasaan pasangan laib dg kalian menikah karna terpaksa. Inggat karma itu ada. Jangan sakiti org lain krna kekurangan atau kelebian kalian
BalasHapussuamiku malah gay mas, 2 bulan menikah aku sudah tinggalkan dia,,, pas tanggal anda menulis ini, saya sedang bejuang meninggalkan suami
Hapusmba, semoga mba kuat. tapi mba, bagi pasangan mba semua ini juga gak mudah, loh, tapi memang alangkah lebih baiknya jika dikomunikasikan sejak awal.
Hapussepakat, mas.
Hapusterimakasih untuk teman-teman yang sudah sudi mampir dan membagi ceritanya, sarannya juga curhat2nya. maaf karena domain blog saya ganti takut ada yang usil soalnya. jd domain dan nama blog juga saya ganti sebab banyak content berbau lgbt di blog ini.
BalasHapusjgn egois.. dengan menipu pasangan bahwa anda normal.. demi diri sendiri mengorbankan orang lain untuk anda nikahi.. lebih parah kalau cerai dan anda malah di minta dijelaskan dipengadilan bahwa anda lesbian
BalasHapusbetul, itu juga bisa jadi coming out terpaksa jadinya. amit2 lah
HapusYg lesbian chat aku di whatsapp +6285211887515 online video call 24jam aku cwe lesbian tapi gamau ya bahas sex
BalasHapusAku mau chat romantis dan paling nanti kalo ketemu cuma ciuman aja itu pun kalo dia mau,umur aku 15thn ya chat aku
Umur max 21thn ya
15thn ngapain share2 no hp, dek. kau masih di bawah umur, kami gatalin pun kau, kalau dilaporkan yang masuk penjara kami. bagus-bagus aja kau sekolah dulu, gosah yang bukan-bukan kau kerjaan.
HapusFair dan dewasa artikelnya Mbak Sukalin, saya suka gaya bahasa dan pandangan anda tentang bagaimana bersikap sebagai orang yang memiliki orientasi Gay dan Lesbian.
BalasHapusSaya tambahkan masukan cmiiw.. point penting WAJIB KUDU and A MUST bagi mereka yang mau menikahi Laki/Perempuan normal adalah HARUS terlebih dahulu berterus terang sebelum anda menikahi mereka.
Banyak GAY dan Lesbian yang terpaksa menikah dengan pasangan normal karena embel2 pandangan orang umum, disuruh orang tualah, mau punya anak lah, karena hartalah dan 1001 alasan lainnya banyak yang mengesampingkan hal ini karena merasa bisa menyembunyikan identitasnya sambil berharap seburuk2nya pasangan yg terlanjur dinikahi akan mengerti dan memakluminya, tanpa mempertimbangkan jika responnya adalah kekecewaan mendalam dan merasa tertipu akibat perlakuan dingin, terpaksa, hambar apalagi terdapat bukti selingkuh dengan pacar atau mantan sejenisnya.
Jika akhirnya terjadi perceraian, anda harus siap nantinya di muka pengadilan di hadapan semua orang, di depan orang tua, panitia pengadilan, family dan juga saksi untuk menjabarkan orientasi seksual anda terlebih dengan bukti2 yang pasangan anda telah miliki, karena pengadilan harus membuktikan delik gugatan perceraian yang dasari tuduhan salah satu pasangan adalah GAY atau Lesbian..
Dan tunggu... hal ini akan jauh lebih sakit lagi kalau ada anak dari hasil hubungan aneh tersebut, lumrahnya sampai dewasa si anak harus disembunyikan dari fakta penyebab perceraian, karena belum siapnya sang anak kecil menerima dan memahami informasi bahwa salah satu orang tuanya adalah GAY atau Lesbian.. dan semua orang terpaksa berpura2 selama kurang lebih di umur 17 Tahun sampai sang anak cukup umur nalar dan usia nya.
Seumur hidup pasca perceraian sang Gay dan Lesbian itu akan dituduh macam2 dan dipersalahkan habis2an oleh hampir semua orang dari sisi keluarga sana sini, teman2, tetangga dan semuanya sebagai pesakitan, penipu, perusak keluarga sendiri dan penghancur kehidupan suami/istri juga kehidupan sang anak.
Pikirlah baik baik, wahai anda para Gay dan Lesbian kan tau gimana rasanya tersiksa, jijik dan sangat tidak tahan berpacaran dicumbui disetubuhi melayani Laki/Perempuan normal, seperti itu jugalah rasa tersiksanya perasaan orang yang normal jika mereka tau bahwa yang anda lakukan cuma formalitas.. lebih CHAOS jika anda dengan TUTUP MATA dengan modal nekat berani NIKAH yang notabene tiap hari.. tiap jam.. tiap saat.. anda harus ketemu, ngobrol, bercanda, bermesraan, anda WAJIB cumbui dan WAJIB MAU untuk berhubungan badan dengan si NORMAL.. walaupun rasanya anda tersiksa dan JIJIK SETENGAH MATI.
Hal terpenting dan solusi nya satu2nya utk Gay/Lesbong yg mau nikah carilah yang bisa menerima anda dan komunikasikan baik-baik untuk kesepakatan dengan tujuan baik membentuk kehidupan keluarga yang terbaik, lalu yang nggak kalah pentingnya juga dan yang paling utama adalah komunikasikan dengan keluarga sendiri.
Sekian.. no offense ya bro and sista just my 2 cents.. cheers :)
sepakat, mba/mas anonim.
Hapusmenjadi manusia kan bukan cuma urusan selangkangan aja yang bikin kita bahagia, yah. banyak hal lainnya juga. makanya memang sebaiknya bicarakan kebutuhan kita pada orang yang dekat dengan kita. jika memang komunikasi tidak lancar, inilah salah satu alasan mengapa menjadi LGBTQ+ wajib mandiri. kehidupan kita itu berat, dan akan terjal, setidaknya ketika kita mandiri kita tidak perlu bergantung pada orang lain dan bisa memutuskan hal-hal yang kita ingin.
thanks for visiting, mba/mas