Senin, 16 Desember 2013

Tuhan, Cinta dan Lesbian Bersuami

Lhoo bukannya lesbian? Kok bersuami? Emang bisa? Kenapa tidak. Menikah itu kewajiban dari Tuhan, berketurunan dan lain-lain. Tetapi cinta, cinta itu berbeda. Cinta juga agung, tapi tak pernah seagung Tuhan. Maka jika para lesbian yang berTuhan menikah karena Tuhannya wajar saja bukan.


Lalu mengapa para wanita itu menjadi lesbian pada hal mereka mengaku berTuhan? Cinta itu beda kawan. Manusia tidak bisa merencanakan kapan dirinya akan jatuh cinta atau tidak. Cinta yang menjadi topik saya kali ini cinta yang benar-benar cinta. Ah mungkin kau juga tau jika kau pernah benar merasakannya. Jangan terburu-buru menghakimi cinta para lesbian ini.


Sesungguhnya tidak ada satu pun wanita itu merencanakan jatuh cinta dengan wanita lain, dan jika itu ada dari mereka, pastilah bukan para wanita yang saya maksudkan. Karena cinta itu bukan sesuatu yang bisa rencanakan, jatuh cinta itu bukan keinginan memiliki, cinta itu lebih agung dari semua perasaan lain. Dan cinta itu jauh diatas semua pikiran negatif, karena jika kau benar jatuh cinta dan mencintai kau tidak akan pernah mau menyakiti.


Apakah Tuhan sengaja menciptakan para lesbian? Entahlah, kadang saya juga bertanya demikian. Tapi saya akan coba mengurai sedikit dari pertanyaan di atas. Menurut saya Tuhan tidak pernah menciptakan lesbian, tetapi menciptakan manusia dan sebagiannya lesbian itu mungkin. Tuhan menciptakan manusia itu jelas, namun lesbian itu suatu sikap atau kecendrungan yang mungkin Tuhan juga turut andil didalamnya. Biarpun begitu bukan dalam artian Tuhan sengaja melesbiankan sebagian manusia itu, tidak. Tuhan memberikan rasa, manusia yang merespon. Nah ketika rasa cinta ini tumbuh dihati sebagian manusia yang kita sebut lesbian ini lah, cinta ini berproses.


Menurut saya lesbian ini adalah kecendrungan yang timbul selama manusia ini tadi berproses, bisa saja yang melatar belakanginya adalah masa lalu, lingkungan atau keinginan yang jauh dibawah sadarnya, yang justru  tanpa sadar menciptakan dirinya menjadi seorang lesbian. Karena dari beberapa sumber yang saya tanya langsung, sebagian dari mereka tidak tau sejak kapan mereka menjadi lesbian atau menyukai sesama wanita “mengalir saja” katanya. Namun jika ditanya kepada saya, mengapa saya menjadi lesbian saya tidak tau harus menjawab apa tapi saya bisa menceritakan mengapa saya cenderung lebih menyukai wanita ketimbang pria. Karena saya punya masa lalu.


Nah proses pembentukan para lesbian inilah yang beragam, sebagian dari mereka sudah mencoba memiliki ikatan dengan pria namun sayangnya cinta tidak tumbuh dihati mereka. Lalu apakah mereka harus memaksakannya? Sebagian mungkin ada yang begitu, makanya ada banyak juga para lesbian yang menikah, mencoba mengubur perasaan karena mereka tau posisi mereka dimana dan seperti apa. Lalu sisanya? Sebagian mungkin seperti saya, memilih jauh dari keluarga, belum menikah, menjalin hubungan dengan wanita pujaan hatinya, atau sebagian lain akan lebih memilih memperjuangkan hak-hak untuk persamaan lelaki dan perempuan, dan mungkin sebagian lain lebih mendekatkan diri kepada Tuhannya, tapi bukan berarti yang lain tidak dekat dengan Tuhannya.

Nah dari berbagai hal tersebut  kita dapat menyimpulkan bahwa para lesbian juga ber Tuhan, beribadah, juga mencintai dan sebagian dari mereka menikah. Namun jika banyak juga para lesbian yang tidak percaya Tuhan, sesungguhnya itu bukan karena ia lesbian, tetapi memang dari sana nya jiwanya hampa tanpa Tuhan. Karena lesbian bukan alasan untuk tidak ber Tuhan. Itu sungguh berbeda kawan. Bukan karena kelesbianannya tetapi memang pribadi manusianya.

6 komentar:

  1. lesbian itu naluri.... menikah itu menggenapkan agama, cinta itu fitrah.....

    BalasHapus
  2. Naaah... koq lesbian bersuami? Kalo lesbian bersuami itu dia ga cuman hidup serumah ama suaminya tapi seranjang ama patjar perempuannya... *tambahbingung* wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  3. hahhaaaaayy.. bisa jadi bisa jadi :v

    BalasHapus
  4. Klo lesbian ada yg bertuhan tp knp gak berubah jd cewe Hetero ?

    BalasHapus
  5. Dengan bertuhanpun tdk akan mengubah orientasi seksual kita.

    BalasHapus

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...