Kamis, 30 Mei 2013

Pikun, Dongeng dan Sang kekasih

Berhubung saya pelupa akut dan pacar saya selalu sebel liat kelakuan saya, lupa meletakan barang sampai nangis nyari gak ketemu, lupa ngambil kunci dari motor kalau parkir, lupa bales kakao talk dia, lupa dengan hal-hal yang udah dia ceritakan dan lupa-lupa lainnya.

Dulu waktu masih LDR'an, dia di Aceh dan saya di Medan, sebelum tidur dia selalu menceritakan dongeng atau membacakannya dari internet. Kalau sekarang jarang sekali. Jangankan cerita dongeng, ending novel yg sudah dia baca selesai saja gak akan pernah mau kasi tau saya kalau saya belum membaca sampai habis. Gak seru kt nya kl diceritakan ckckckkkk.

Dan pada suatu malam diselingi suara srigala yang menyalak dan binatang hutan lainnya *maaf yg ini agak lebay* si pacar pun bercerita. Katanya dongengnya ia ambil dari sebuah novel karya Tere Liye dengan judul Eliana. Dongeng nya persis sekali dengan saya yang pelupa katanya, sambil tiduran sesudah mematikan lampu kamar sang pacar pun bercerita.

Ada seorang ibu-ibu pikun yang panik mencari bayinya keseluruh kampung. Ibu-ibu itu menangis, meratap, sibuk kesana kemari, seharian, hingga akhirnya pulang kerumah. "Kenapa kau menangis? "Suaminya yang baru pulang dari ladang bertanya. "Anak kita hilang," ibu-ibu itu mengadu, "Sudah kucari kemana-mana, tapi tetap tidak ketemu." Dan suaminya setengengah tertawa, setengah sebal, bilang "Astaga, lantas yang kau gendong di belakang itu siapa? Bayi kita, bukan?" Ibu-ibu itu saking pikunnya, lupa kalau justru anaknya tertidur di gendongannya sepanjang hari.

Maka saya benar-benar hilang ngantuk akibat dongeng itu dan tertawa ngakak, sambil menggigit dan menghujaninya ciuman. Si pacar jahil sekali menceritakan dongeng yg sebenarnya membuat saya tertohok :D

Jadi sampai sekarang kalau saya lupa sesuatu dia jadi ikutan mengejek, "nanti jadi seperti ibu-ibu pikun yang di novel itu adek", kata si pacar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...