Rabu, 24 Juni 2020

di luar hujan, di hati basah.

kupikir aku tidak akan menunggumu lagi untuk rencana pindah ke rumahku yang baru. perihal satu dua hal lain, kurasa bisa kuusahakan seiring berjalannya waktu. corona sepertinya belum akan pergi dalam waktu dekat. aku tidak mau kau merasa tertekan dengan harapanku bahwa kau akan pulang saat kita akan pindah.
kupikir tiga bulan waktu yang cukup lumayan bagiku untuk membiasakan diri tanpa bantuan siapa-pun di rumah, mengurus semuanya sendiri dan mengusahakan semua sendiri. aku kembali ke masa di mana aku akan mengendalikan segalanya sebaik mungkin dan mengusakan segala masalah agar selesai dengan baik. 
malam ini hujan deras sekali turun di luar, aku tahu aku ketakutan, beberapa kali mengecek keadaan rumah dan halaman, aku takut air naik ke teras dan aku tidak sadar, tapi semoga tidak. kau tahu, aku sudah punya beberapa tetangga di rumah baru nanti, dan aku akan lebih bersosial nantinya. aku ingin tumbuh menjadi lebih baik dari masa-masa yang sudah lewat. ingin menua dengan damai, tidak lagi akan menyeselaikan drama-drama aneh dalam hidup ini, sebaiknya aku menyikir perlahan dari drama jenis apa pun. aku sudah terlanjur tua dan kupikir energiku harus kusalurkan untuk hal-hal yang lebih manusiawi dan bermanfaat.
aku sengaja menjauhi beberapa orang belakangan ini, kupikir aku juga malas menghadapi orang-orang ini dan kurasa begitu sebaliknya. beberapa teman dekatku selalu bertanya belakangan tentang bagaimana kabarku, atau bagaimana kulewati hariku seharian. aku tahu dia curiga dengan keadaanku, tapi aku selalu menjawab aku baik-baik saja, kupikir tidak adil selalu menyusahkan hatinya untuk selalu menampung keluh kesahku akan kehidupan.
kemarin, setelah sepuluh tahun lebih aku bekerja di tempat ini, aku memutuskan pergi nongkrong dengan beberapa teman kerja, ini hal yang sama sekali tidak pernah kulakukan. kupikir aku ingin lebih terbuka sekarang agar punya beberapa teman real yang akan membantu saat kubutuhkan atau mereka membutuhkanku nanti. teman yang satu baru pindah juga ke rumah yang baru selesai ia bangun, kupikir rumahnya lumayan nyaman, dan aku berdoa semoga dia juga bahagia dengan suami dan mertuanya. 
masih ada beberapa hal yang ingin kutulis sebenarnya, tapi biarlah, nanti-nanti saja. 

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...