Minggu, 23 Juli 2023

Majalah Bobo

Saat banyak orang fomo dengan majalah Bobo edisi 50 itu, aku juga ngikutin updateannya tapi masih gak tertarik untuk beli. Orang-orang pada pajang status dengan kenangan dan teringat masa kecilnya dengan majalah Bobo.

Lalu aku kenapa gak pengen ikutan? Engga. Soalnya keluargaku miskin waktu kami kecil. Gak pernah ada yang namanya majalah Bobo di rumah. Kenangan-kenangan yang orang lain ceritakan itu bagi aku justru semacam pil pahit yang harus kutelan karena aku harus menyembuhkan dendam kemiskinan itu.

Kemarin sempat ditawari oleh bang Kiki sales managernya Gramedia kalo gak salah jabatannya untuk belanja majalah Bobo untuk toko bukuku. Awalnya aku sempat mengiyakan karena kupikir ya untuk orang lain barangkali yang juga ingin membacanya, tapi setelah kukurek kembali inner childku aku memutuskan sebaiknya engga dulu lah. Nanti saja, barangkali ketika aku sudah berdamai atau punya alasan lain untuk meletakkannya di toko.

Aku bisa liat dan baca Bobo itu cuma dari sepupu aku. Mereka biasanya dibawakan majalah Bobo dan mainan lain oleh mamaknya. Biasanya aku yang sering main ke rumah mereka ikutan nimbrung baca kalau mereka udah selesai. Aku juga suka baca buku Pitruk dkk itu dari sepupu aku itu. Kadang sepulang sekolah jika hari Jumat, aku pergi ke Pekan Jumat dekat sekolah SD kami, seringnya bersama abang sepupuku, tapi sering juga aku sendirian. Dengan duit yang cuma cukup untuk jajan jagung rebus dan berjam-jam membongkar buku-buku yang diletakkan begitu saja di lantai oleh penjualnya juga banyak TTS yang aku sukai. 

Banyak hal yang membuat aku keras pada hidupku dan bisa sesuka hati meng-cut off orang dari hidupku karena bagiku melawan semua kekejaman hidup sejak kecil itu gak mudah. Aku bangkit dan berdamai dengan inner childku perlahan, dan dengan sadar coba mencari tahu kenapa aku begini dan begitu. Kalau sampai hari ini ketika aku kecewa atau gak suka dengan seseorang maka aku akan lebih memilih pergi, ghosting atau cut off orang-orang seperti itu. 

Sama halnya seperti Bobo, bukan salah majalah itu namun menyembuhkan luka masa kecil itu harus memberi waktu untuk membujuk diri agar menyudahinya. selesaikan sedihnya, jangan berlarut. Hal-hal yang tidak bisa aku punya waktu kecil, semua bisa aku punya saat ini.

Jangankan Bobo, kalau ada Bibi, Bubu, Bebe yuk kita beli 😊


 

Sabtu, 22 Juli 2023

waktu dan orang yang salah

Barangkali sekitar beberapa bulan sudah aku berkenalan dengan perempuan ini. Kami memutuskan untuk bertemu di sebuah coffee shop yang sama-sama kami tau lokasinya. Awal pertemuan, aku melihat perempuan ini biasa saja, dan aku tentu menunggu ekspresi menyebalkan yang akan keluar darinya, namun hari itu tidak ada gelagat menyebalkan yang terlihat.

Kami memutuskan lanjut untuk berpindah ke tempat makan karena aku belum makan siang sebelumnya. Menurutku jika pertemuan pertama berhasil maka mungkin kami bisa menjadi teman atau hal-hal lain. Nyatanya kami malah lanjut ke tempat berikutnya jadi kuanggap ia nyaman bertemu denganku.

Aku lupa tepatnya kapan pertemuan itu berlanjut pada pertemuan-pertemuan berikutnya. Hingga pagi tadi. 

Dari perkenalan kami ternyata ia mempunyai banyak rahasia dan kebohongan yang ia simpan. Satu persatu perlahan ia ceritakan. Nyatanya aku merasa tidak sanggup menerima semua kebohongan yang ia kisahkan, baik tentang masa lalu atau bagaimana ia melihat hidup kedepannya.

Kupikir aku tetap akan memutuskan untuk menjadi single selama mungkin, hingga aku benar-benar bertemu sesorang yang akan mencintaiku dengan tulus dan kucintai dengan tulus.

Aku tahu Tuhan sayang padaku, ia akan memberikan yang terbaik padaku jika waktunya sudah tepat.


jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...