Kamis, 25 Juli 2013

Takdir, Bulan dan Matahari

Terkadang aku merasa seperti kita berkejar-kejaran tanpa akan bertemu pada satu titik.

Aku selalu menginginkan kau menjadi seseorang yang ingin kukenang indah sebagai kekasih, walaupun aku tidak pernah tau pasti bagaimana perasaamu.

Anehnya kita selalu saja seperti terhubung antara satu sama lain. Terhubung namun tak pernah benar menyatu.

Maka aku ibaratkan kau seperi Bulan dan aku Matahari. Saat aku bisa kau tak bisa, begitu sebaliknya. Seperti saat Bulan bersinar malam hari maka matahari tak akan pernah muncul, kemudian ketika siang datang Matahari bersinar, maka sang Bulan pun 'menghilang'.

Begitulah kita, seperti berkejar-kejaran, entah dengan waktu atau takdir aku tak tahu pasti.

Saat aku sendiri, kau memiliki kekasih dan ketika saatnya aku memutuskan membuka hati dan mengisinya dengan seseorang ternyata kau disana sendiri.

Sayang, waktu tak pernah bisa menyatukan kita. Pada hal menurut kisah yang aku pernah baca, di suatu daerah dibelahan dunia lain sana Bulan dan Matahari saja pernah bertemu, ada masanya bagi mereka bertemu.

Lalu mengapa tidak dengan kita, jika hanya karena waktu yang tak pernah pas, maka aku sanggup melawannya namun jika takdir, aku menyerah.


#Balkon Senja, 1 Juli 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...