Selasa, 19 Mei 2020

yang kau rawat tumbuh.

kau selalu sibuk mengatakan bahwa kau ingin merawat sesuatu agar tumbuh. apa yang selama ini kau rawat? aku sakit, sembuh-sembuh sendiri. bahkan saat lukaku kusembuh-sembuhkan, kubujuk-bujuk untuk berbaik sangka padamu kau selalu lagi mengulangnya terluka. kupikir kau memang berubah dalam banyak hal setelah kita berselisih paham. tidak ada satu pun yang kau rubah, karena bagimu kau maha benar. satu-satunya yang kau rawat tetap tumbuh adalah egomu. dan aku tidak akan mau terus-terusan menjadi samsak bagi egomu, bagi kemarahan-kemarahan tololmu. bagi semua ketidakcakapanmu mengurus sesuatu yang bahkan sangat sepele. bahkan akibat keteledoranmu  kau harus memarahi seluruh manusia lain di semesta ini. kau pikir kau siapa? kau pikir hanya kau yang punya rasa kesal dan amarah yang selalu mengetuk-ngetuk langit? kau pikir orang lain hanya batu?  

biar pun kau percaya bahwa aku batu, setidaknya aku batu yang punya perasaaan. aku tidak mau menjadi nasi basi karena setiap hari kau maki. aku tidak mau menjadi pohon layu karena kau selalu mencarut di depan mukaku. aku sudah terlalu sakit dengan semua itu bertahun-tahun. kau berjanji tidak akan begitu, tapi kau selalu begitu. kurasa aku tidak akan pernah sanggup lagi memaklumi perihal ini dan itu, terlalu banyak hingga aku muak. aku terus berusaha, terus mencoba, tapi tidak ada yang berubah, kau tetap sama. 

Kamis, 14 Mei 2020

hidup berupa tumpukan










hidup berupa potongan-potongan kekecewaan, patah hati yang berulang, juga cinta yang tidak kesampaian. harapan satu-satunya yang membuat ingin hidup walau sering juga menjadi yang paling mematikan.









.

mau cerita tapi mentok

sudah hampir dua bulan saya melakukan work from home karena covid19 yang mulai menyerang sejak Maret kemarin dan mulai menghebohkan, padahal sebelum itu di beberapa negara sudah duluan mendapati pasien positif corona, tapi yah, tahu sendiri abagaimana pemerintah dan masyarakat negeri ini lambat tanggap terhadap segala musibah.  
kehidupan normal saya tertanggu, segala kegiatan yang mengharuskan ke luar rumah menjadi di dalam rumah, pekerjaan, makan minum, juga nongkrong di warung kopi. jika ada perubahan yang terjadi pada kehidupan kita secara drastis tentu sangat mempengaruhi kegitan lainya dan juga kondisi fisik dan psikis. tubuh tentu merasa letih karena tidak nyaman, bosan, hingga migrain yang berkepanjangan. sedangkan psikis di awal-awal minggu sangat mengkhawatirkan, saya bahkan sampai menginisiasi sebuah zoom meeting dengan beberapa pemateri dan kawan-kawan komunitas tentang beratnya menghadapi segala kondisi baru yang mengejutkan semua orang tentu saja. 
berat memang tapi semuanya harus dilalui, kadang kita butuh teman sekadar untuk saling menguatkan.

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...