Selasa, 19 Mei 2020

yang kau rawat tumbuh.

kau selalu sibuk mengatakan bahwa kau ingin merawat sesuatu agar tumbuh. apa yang selama ini kau rawat? aku sakit, sembuh-sembuh sendiri. bahkan saat lukaku kusembuh-sembuhkan, kubujuk-bujuk untuk berbaik sangka padamu kau selalu lagi mengulangnya terluka. kupikir kau memang berubah dalam banyak hal setelah kita berselisih paham. tidak ada satu pun yang kau rubah, karena bagimu kau maha benar. satu-satunya yang kau rawat tetap tumbuh adalah egomu. dan aku tidak akan mau terus-terusan menjadi samsak bagi egomu, bagi kemarahan-kemarahan tololmu. bagi semua ketidakcakapanmu mengurus sesuatu yang bahkan sangat sepele. bahkan akibat keteledoranmu  kau harus memarahi seluruh manusia lain di semesta ini. kau pikir kau siapa? kau pikir hanya kau yang punya rasa kesal dan amarah yang selalu mengetuk-ngetuk langit? kau pikir orang lain hanya batu?  

biar pun kau percaya bahwa aku batu, setidaknya aku batu yang punya perasaaan. aku tidak mau menjadi nasi basi karena setiap hari kau maki. aku tidak mau menjadi pohon layu karena kau selalu mencarut di depan mukaku. aku sudah terlalu sakit dengan semua itu bertahun-tahun. kau berjanji tidak akan begitu, tapi kau selalu begitu. kurasa aku tidak akan pernah sanggup lagi memaklumi perihal ini dan itu, terlalu banyak hingga aku muak. aku terus berusaha, terus mencoba, tapi tidak ada yang berubah, kau tetap sama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...