Sabtu, 16 Maret 2013

Fiksi Mini

Ingin mencecap manis isi gundukan diselangkangan mu, tapi aku ingat janji ku di seperempat malam dengan Tuhanku.
Sebaiknya ku alihkan saja rasa ku.


Setelah kuberikan selangkanganku padanya.ia membelakangiku dan tak pernah menoleh kembali.yang tertinggal hanya janji kosong #fm

Kau lupa bahwa tidak semua harus sesuai dengan prinsip ikhlas, seperti setelah memberi dan tak harap kembali. Tidak begitu dengan hasratku. #Fm cerbung 

maka kusiap kan pisau paling tajam untukmu. Rasa sakit yang diberi pisau ini masih sepersekian kecil dengan rasa sakit yang kamu torehkan dihatiku.

Dan aku melingkari pilihan terakhir,tubuhku mengecil dan hanya bisa menangis

Dan telah kau hujamkan petaka dalam hidupku. Langkahku mati. Mungkin jg hidupku. Sekarang...bahagia kah kau?

pisau itu meneteskan darah, tetesan yang sama dengan airmataku. inilah akhir hidup, tapi sebenarnya hidupku telah berakhir saat kau berpaling dariku.

Kemudian dengan suara lirih,kusebut sebuah nama,salah satu dari ratusan bintang mengedipkan cahaya terangnya,
Heii di sini harapan! Ujarnya seketika


tapi.. bisikan ini tidak menyerah, ia berkata bahwa kekasihku layak mendapatkannya.
tidak tidak sungguh ia tak layak, hati kecilku berkata.

ya tuhan.. apa yg telah ku perbuat..?


kulihat lagi darah yang menetes dari pisau yang kupegang, dia terhenyak menyaksikan darah itu. Tidak bukan darahnya tapi darah ku lah yang menetes.
Apakah semua sudah terlambat Tuhan? padahal sebelum kutancapkan pisau itu didagingku, dia mengatakan cinta.


Tapi di suatu hari tanpa nama,aku datang menatap nanar pelaminan yang belum di pakai,mawar layu dalam genggamanku.keranda sudah siap

aq menggapai tubuhnya tapi aku terjatuh, tanganku tidak bs menyentuhnya.

apa itu.. aku menatap nanar sebuah kerenda. aku berlari mendekat..
hei bukankah itu aku yg tergeletak disana. 


Aku keras kepala,kukatakan cinta sekali lagi.semoga wanita itu mengembalikan tangan kananku

oh Tuhan.....aku lah yang telah pergi dan aku pula yang kini menorehkan luka paling sakit dihatinya.
Maafkan aku kasih, ini semua karena egois ku. Jangan menangis lagi karena tubuhku telah menyatu dengan tanah.
Selamat tinggal wahai cinta.
#FM The End


Hasil dari Copasan di fb, Fiksimini yang saya buat kemudian dilanjutkan kekasih saya, brothe Will dan Destine.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...