Cinta tidakkah kau tahu, kau dulu sangat kubanggakan, sangat ku agungkan. Bahkan hingga saat ini mengenangkau saja mataku terasa pedas, ulu hatiku perih.
Kau mungkin tidaka akan pernah tahu bagaimana rasanya aku menahan semua rasa itu, belajar tidak memperdulikanmu padahal otakku tak pernah sedikitpun lari darimu. Seberapa banyak malam yang kuhabiskan untuk menangisimu bahkan saat kau masih disisiku. Seberapa banyak tawa yang ku suguhkan untuk menutupi perih dihati berharap ia sembuh dengan sendiri.
Cinta.. Kau tidak pernah tahu betapa dunia sungguh tidak berati jika aku tidak bersamamu. Sungguh kau tidak akan paham maksudku.
Aku pergi berharap kau merindukanku. Aku melupakanmu berharap kau sedikit saja mengingatku. Dan aku berhubungan dengan orang lain hanya untuk berharap kau kembali merindukan bersamaku.
Namun perlahan cintaku pupus...
aku menggerusnya sedikit demi sedikit,
irisan irisan perih yang kau toreh menumpuk, membeku, membiru hingga membusuk.
kadang bau nya membuat aku ingin muntah, namun entahlah... Terlalu lama rasanya aku bertahan disini.
aku terbiasa dengan sumpah serapah pada diriku sendiri yg begitu tolol, ingin bertahan dalam kesakitan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
apa kabar?
tahun ini banyak sekali hal baik yang aku temui, selain hubungan percintaan yang sangat baik, keluarga, juga pekerjaan dan finansial. berkah...

-
Sebelumnya saya pernah menulis tentang Tuhan, Cinta dan Lesbian Bersuami dalam blog ini, dan sekarang sedikit melanjutkan pembicaraan tent...
-
tadi malam itu aku sama sekali gak ada kepikiran si kakak Guru ngaji zaman kuliah dulu, memang aku temenan sama beliau di fb tapi kayak nya ...
-
Lhoo bukannya lesbian? Kok bersuami? Emang bisa? Kenapa tidak. Menikah itu kewajiban dari Tuhan, berketurunan dan lain-lain. Tetapi cint...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar