Selasa, 22 September 2015

Hatiku butuh rumahnya.

Hatiku lelah jika harus berlari kesana kemari untuk menemukan rumahnya, tersesat di belantara atau di banyak rupa manusia. Lelah akan fatamorgana dunia, keramahan maya, juga debar-debar yang buta.

Hatiku butuh rumahnya, ia hanya ingin kembali disana dalam selimut kumalnya yang hangat, dalam kamarnya yang sempit dengan lampu yang temaram, sekali dua terdengar suara jangkrik serta detak jarum jam yang menenangkan.

Hatiku butuh rumahnya, tempat ia pulang membawa seluruh kesedihan juga kebahagiaan dari luar sana. Ia hanya butuh rumah yang selalu menerimanya bahkan saat hal terburuk sekalipun terjadi dalam hidupnya.

Hatiku hanya butuh rumahnya.
Bersediakah kau menjadi rumah bagi hatiku?


~Lullaby 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...