Kamis, 10 Desember 2015

Kau Air dan Aku Kayu

aku masih ingat hari dimana kau mulai menjahiliku
tak ada yang kurasa berbeda awalnya hingga suatu masa, semua tak lagi sama.

aku menikmati setiap kata-kata konyol yang kau utarakan, kalimat serampangan yang entah kau kutip dari mana saja.
aku tertawa, membenamkan kepala di balik layar agar tak ada yang tahu aku mulai gila.

rasa itu tumbuh bagai jamur, ia tumbuh begitu saja saat air menggenangi kayu; kau air dan aku kayu.

rasa itu menggeliat tumbuh semakin lebat, sengaja kubiarkan rimbun dan aku tenggelam pada rimbunan cintaku sendiri.

jika rasa ini bagai jamur, aku tak ingin ia bermusim, sebab kuharap ia abadi dengan segala cuaca.
aku ingin ia tumbuh mekar, perlahan tak mengapa asalkan abadi selamanya.

kau air dan aku kayu;
kita bagai dua elemen kehidupan saling menyatu.
kau mengalirkan rasa dan aku menumbuhkan cinta.

adakah yang lebih indah dari sepasang kekasih saling melengkapi dan ingin bertahan hingga mati?

aku ingin mengecup peluhmu saat semua lelah menguasai pikiran juga hati.
aku ingin menjadi sejuk saat matahari memeras peluhmu di siang hari, menjadi handuk pembalut tubuhmu saat kau selesai mandi, kemudian kita akan tenggelam kembali sepanjang malam mengusir sepi pada hati hingga menjelang pagi.

aku mencintaimu, sayang
sangat mencintaimu, K :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...