Rabu, 14 Januari 2015

Perempuan

Perempuan ini, 
aku sedikit bingung ah bukan sedikit banyak sekali kebingungan yang kelaur dari dalam kepalaku, berjuta-juta pertanyaan bagai telur yang hedak menetas, ingin menyeruak dari dalam ruang-ruang yang gelap. Mencari-cari celah agar terkoyak sedikit demi sedikit. 

Kau tahu perempuan, aku bukan sebuah permainan yang bisa kau mainkan sesuka hati bagai roller coaster, kadang kau membawaku keatas, melayang membumbung tinggi kemudian kadang tiba-tiba kau hempaskan kedasar bahkan comberan yang mungkin melihat diriku sendiri pun aku merasa jijik.

Kau tahu, kau boleh menyebutku player, bermuka dua, suka PHP atau apa saja yang menurutmu begitulah sikapku. Karena asal kau tahu jika aku cinta, jangankan perempuan-perempuan itu segalanya aku rela korbankan untuk orang yang aku cintai. Jika kau belum menemukan sikapku yang demikian mungkin kau masih tak menangkap sebeberapa keinginan hati ini untuk bersama denganmu, kata-kata yang kadang tak pantas aku keluarkan atau aku dengar dari bibirmu.

Aku memnag terlihat urakan, sembarangan jika bicara, pedas menusuk bahkan kadang seenaknya memaki, tapi sungguh jauh... jaauuuhh sekali didalam hatiku aku hanya ingin diperlalukan dengan baik, sekali saja kau memperlakukanku dengan baik aku bisa membalasnya puluhan kali, namun jangan kau rusak dengan perlakuan menyakitnkan, sekali saja kau lakukan aku juga bisa membalasmu berkali-kali. bukan sikapku jika harus menyakiti perasaan perempuan, apalagi seseorang yang pernah aku cintai dan saayangi, jika dengan perempuan sepertimu paling aku hanya akan diam.

Dan diamku mungkin adalah tangisan paling menyakitkan dari pada seluruh makian yang pernah aku utarakan. 

Aku tahu aku masih terlalu meledak-ledak, kekanak-kanakan, bukan wanita mapan seperti kekasih-kekasihmu dulu mungkin. Tapi aku punya banyak cerita yang ingin kubagi bersama denganmu, punya banyak mimpi yang ingin ku wujudkan bersama denganmu, sayang kau tidak sekuat bujukanmu saat merayuku untuk menjadi kekasihmu. Kau tidak sanggup bertahan mungkin dengan semua kejadian-kejadian dalam hubungan kita yang paling hanya seumur jagung ini, itu pun baru saja mulai disemai, entah sempat menuai atau tidak aku tak berani membayangkannya.

Ya ya... Kau pergilah jika lelah, toh semua orang akan pergi pada akhirnya, bukan hanya kau, semua orang akan pergi dari hidup aku satu-persatu, diganti dengan orang baru lagi yang mengisi, jika betah ia bertahan jika tidak maka ia hanya transit mungkin sebentar tak bisa juga kupaksa.

Aku akan lebih menyenangkan mungkin menjalani hidup seperti ini, sendiri, kesepian, sibuk membenamkan kepala dibalik layar mengisi coretan-coretan dalam buku, menghabiskan novel-novel fiksi yang sudah menupuk yang belum kusentuh atau sekedar duduk bercerita dengan beberapa teman-teman istimewa. 

Pergilah jika kau ingin pergi, jangan sampai aku membongkar satu-persatu keanehan yang kau simpan rapat sedang aku sudah mempercayakan semua kehidupanku padamu. Akan jauh lebih terasa menyakitkan. Mungkin kau tidak bermaksud menyembunyikannya, hanya tidak berkata jujur saaja, ah entahlah tapi rasanya aku pernah menanyakannya. Aku saja yang tak pantas mendapatkan penjelasan darimu mungkin, toh aku cuma orang asing yang tiba2 masuk dalam kehidupanmu, dan seenak hati mencari-cari tahu tentang kehidupanmu. 

Aku mungkin terlalu kekanak-kanakan dengan semua keinginan dan pertanyaan2 tolol yang tak layak aku tanyakan padamu. Ya, sudahlah. Terserah padamu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...