Rabu, 08 April 2015

Pemuda Sholeh dan Kafir


Suatu hari ada seorang pemuda sholeh yang ditangkap para kafir karena ke sholehannya. Orang2 kafir kemudian ingin menguji dan menghancurkan akidah sang pemuda. Saat itu si pemuda sholeh pun di hadapkan dengan kenyataan bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk membela dirinya.
Orang kafir memaksanya untuk membunuh seorang budak, memaksanya berkali-kali bahkan memukulnya agar ia mau membunuhnya. Namun, pemuda sholeh itu hanya bergeming setelah mengatakan, "sesungguhnya aku tidak berhak mengambil nyawa saudaraku, sebab hanya Tuhanlah yg berhak untuk menentukan hidup dan mati seseorang".
Orang kafir tersebut tidak hilang akal, kemudian menyuguhkan wanita seksi pada pemuda sholeh itu, ia di paksa berzina. Namun ia tetap menolaknya. Kemudian ia di berikan pilihan ketiga yaitu, Khamar atau minuman keras.
Ia hanya di berikan 3 pilihan, dan ia harus memilih salah satunya. Ketika ia berfikir bahwa membunuh dan berzina akan melukai dan menyakiti orang lain maka ia memilih untuk meminum khamar. Itu adalah pilihan terakhir, sebab jk tidak di minum ia akan di bunuh.
Pemuda sholeh itu pun meminum khamar. Kemudian dengan kesadaran yang sudah tidak lagi menjejak bumi rasanya ia melupakan banyak hal, karena para kafir terus menyuguhkan wanita cantik dan menggoda itu, akhirnya ia memperkosa sang wanita, kemudian ia juga membunuh seorang budak.
Kalian tahu, mengapa khamar atau minuman keras itu di larang dalam Islam? Sebab ia induk dari kejahatan.
*Cerita ini sengaja saya tulis ulang, memasukan potongan cerita inti yang saya ingat dr guru agama jaman SD saya.
Tergelitik sekali rasanya ketika AHOK ingin melegalkan minuman keras. Entahlah, si kafir ini mungkin punya hobi yg sama dengan yang saya ceritakan di atas.

1 komentar:

  1. Mengapa tidak Anda coba untuk ceritakan kisah ini ke Ahok? Mungkin dengan Anda mendongengkan kisah ini bisa mengubah pemikiran Ahok, daripada hanya mengatai Ahok dengan kata kafir saja, itu tidak akan mengubah apapun #just saying

    BalasHapus

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...