Selasa, 09 Juni 2015

Noname

Kau muncul disela-sela jam sibukku
Kemudian tenggelam dalam lamunanku
Kau terbaca dalam kertas berserakan di atas meja
Kemudian lenyap tak tereja
Ah, mengapa pertemuan denganmu menjadikanku bahagia sekaligus merana

Seharusnya aku ikut pergi saat pendakian ke Sibayak bulan lalu, rasanya kesempatan aku mengenalmu lebih dekat akan terbangun saat itu. Sayang aku masih ada tanggung jawab event yang belum tuntas dan harus meng-cancel acara Srikandi itu.

Kemarin saat hari pertama buka bazar di kampusmu, aku teringat kembali tentangmu kemudian sepertinya sekelebat kulihat kau saat kita sama-sama antri ber wudhu di Masjid kampusmu, namun saat itu aku tidak yakin kau masih mengingatku. Ternyata setelah selesai sholat aku bertanya pada temanku yang kemarin ikut pergi denganmu, dan benarlah itu kau.

Ah, jantungku semakin kencang saja setelah hari itu.

Tidak disangka hari kedua kembali aku bertemu denganmu, kau menyapa temanku lalu menatap lembut ke arahku, mengulurkan tangan mengajaku bersalaman kemudian menyapaku, "Kak", katamu sambil tersenyum manis sekali. Dan aku benar-benar salah tingkah hingga rasanya wajahku kaku dan susah tersenyum, ditambah kau masih menggenggam tanganku dan kemudian menciumnya. Nyeess.... Rasanya air wudhu langsung tersiram hingga ke hati. Oh Tuhan, niatku menjadi terguncang sebab wanita ini.

Aku membasuh wajah, dan kau juga berwudhu tepat di sebelahku. Aku selesai  kemudian pindah menghadap cermin kau juga tepat di belakangku, kemudian aku akhirnya memutar badan dan membatalkan niat bercermin. Memastikan jilbabku rapi kemudian sambil menunggu temanku aku bergeser ketepi. 

Sebelum berangkat ke arah masjid kau sempat mencariku, aku tahu sebab aku mengamatimu dari tepian. Begitu kau menemukanku, kau kembali tersenyum dan pamit untuk duluan pergi masuk ke masjid. Aku sudah sedikit bisa melengkungkan bibirku untuk tersenyum padamu.

Tak lama temanku selesai dan kami menuju lantai 2, syaf untuk wanita sholat. Aku mencoba membersihkan niat kembali, mencoba acuh dan tidak mencari keberadaanmu. Kami berjamaah berdua, aku dan temanku. 

Setelah selesai, aku berdoa dan hampir lupa dengan keberadaanmu hingga dari sudut mataku sepertinya aku nemukanmu, lagi. Namun aku seolah tak perduli. Sesekali aku tetap melirik sambil ngobrol dengan temanku. Posisimu membelakangiku, tapi aku rasa kau telah melihatku sebelumnya hingga saat bangkit dari duduk kau langsung menatap kearahku dan kembali pamit dengan gerakan bibir indahmu, "Duluan ya, Kak", sapamu lembut. Aku tersenyum manis sekali sambil mengangguk, mungkin lebih manis dari tebu tetangga rumahku. Entahlah, setelah itu aku benar-benar tidak bisa melupakanmu, lagi. 

Baru kau yang membuat jantungku begitu setelah ribuan tahun barangkali *Dino saurus kali* aku akhirnya bisa merasakan sesuatu kembali, ia bergetar dan aku tersihir terbang melayang. Sayang hari ini dan esok aku tak bisa menemuimu. Kuharap jumat akan ada moment diamana aku bisa lebih dekat dan mungkin mendapatkan kontakmu. Semoga ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...