Rabu, 23 November 2016

pagi yang entah apa

pagi ini aku ingin menuliskan perihal banyak hal yang memenuhi seiisi hati juga kepalaku belakangan ini, setiap minggu kepulangan dan kepergian menjadi momok yang menghantuiku baik saat jauh atau pun dekat denganmu. aku tidak akan menyalahkanmu untuk hal yang selalu kau ributkan ini. sebab sampai kapan pun kalau kau yang menolak berdamai dengan semua keadaan ini kau tidak akan pernah hidup bahagia denganku.

kau sudah tahu betul pekerjaan ini mengharuskanku pergi setiap minggunya ke luar kota, bukan untuk aku bersenang-senang melainkan untuk bekerja, jika masih saja kau menggerutu akibat kepergianku yang hanya beberapa hari setiap minggunya kurasa tak ada lagi yang bisa kuperbuat selain memasrahkan keadaan ini di tangan Tuhan. sebab aku pernah meminta pada Tuhan agar memberiku pekerjaan jauh dari hiruk pikuk Ibu kota, Tuhan sudah memberikannya padaku, lalu sekarang aku harus sibuk meminta kembali pada Tuhan agar pekerjaanku dipindahkan ke Medan untuk bisa setiap hari menemanimu. mungkin bagi Tuhan memang tak masalah, sebab dia maha segalanya, tetapi bagaimana dengan tanggung jawabku?, tentang profesionalitas pekerjaanku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...