Senin, 28 November 2022

janji


sore itu hujan turun, 

tanpa firasat buruk aku termenung dengan segelas kopi dingin yang bahkan isinya sudah kebanyakan air ketimbang kopi.  

tiba-tiba sebuah pesan pendek masuk, deg, jantungku melompat bak sisa kopi dicelupkan es batu secara brutal.

"masalah jenis apa lagi ini, Tuhan? kutuku." 

hujan yang turun sepanjang malam di sisa hari itu melarutkan segala sumpah serapahku dan juga doa-doa yang berulang kuminta, "semoga yang hilang diganti dengan lebih baik untuknya." 

sampai hari ini aku tidak sedikit pun menyalahkan apa yang sudah. biarlah, ke depan kita akan perbaiki mana yang salah sebelumnya atau justru ini cara Tuhan menghentikan hal jahat yang ada di sekitar kita saat ini. tidak ada yang tahu sampai terbukti begitu atau sebaliknya.  

aku cukup menabahkan apa pun persoalan yang ia hadapi, bagiku, menguatkannya adalah misi terpenting saat ini. menjaga dan terus berulang membisikkan harapan baik, janji-janji langit pada manusia tentang akan ada pelangi selepas hujan, dan kuharap dia terus percaya itu.  

kalau pun tidak ada pelangi selepas badai, aku akan mengecet tembok berwarna pelangi untuknya.  

itu janjiku.


 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...