Rabu, 01 Januari 2020

feeling blue for my first day in 2020

siang ini aku membuka instagram pribadiku. aku scroll ke bawah, melihat namamu menyukai salah satu orang yang sama-sama kita ikuti. aku klik namamu, aku pindah menggulirkan semua foto-fotomu. aku melihat semua fotomu, tidak lagi bisa kuberi love karena memang semua fotomu sudah kusukai sebelumnya. aku terus menggeser setiap fotomu. aku melihat tawamu, senyummu. mataku basah.

ini tahun ke lima kurasa setelah kita berpisah. aku tidak pernah merasa sesedih ini. pernah barangkali tapi aku hanya sudah lupa rasanya. kali ini hidungku sampai perih menarik nafas bersama cairan yang mengganggunya. 

aku selalu berdoa di setiap kali aku mengingatmu, semoga kamu selalu bahagia, bahkan jauh lebih bahagia dari aku. aku tahu banyak kesalahan tolol yang dulu berkali-kali kulakukan padamu. kupikir kau sangat layak untuk hidup damai dan bahagia tanpaku. 

lalu, mengapa aku merasa sedih, bahkan sangat sedih saat melihat kau bahagia tanpaku? 
aku bertanya-tanya, apakah betul aku toxic dalah hubungan kita dulu? benarkah aku sejahat itu?
kau tidak pernah menuduhkan yang bukan-bukan. kita bahkan hampir tidak pernah bertengkar. kita hanya bertengkar di akhir-akhir hubungan kita yang sama kita putuskan sepertinya memang lebih baik untuk kita tidak lagi bersama. 

aku belajar memaafkan diriku, belajar memperbaiki diri, memperbaiki hidupku.
barangkali semuanya karena aku tidak pernah melihat kesedihanmu. sebab sedihmu tidak lagi pernah kau bagi denganku. tentu saja. kau hanya berbagi kebahagiaan lewat foto-fotomu. tapi malam-malam yang kau lewati aku tidak tahu bagaimana kau bisa melewatinya dengan baik-baik saja.

hari ini aku merasa tidak layak mendapatkan bahagiaku karena aku pernah terlalu jahat padamu. apakah kau belum memaafkanku? apakah kau pernah berdoa buruk untukku? apakah kau serius saat kau katakan kau trauma karena hubungan kita, hingga kau tidak pernah mencoba untuk berpacaran dengan orang lain lagi?

apa aku sejahat itu, ye?
all this shits make me hurt. make me feel that im a useless person that i dont deserve someone better that you. 

mengapa aku belum juga bisa membayangkan tuaku hidup bersama dengan orang lain selain denganmu. aku tentu dikutuk seseorang saat aku menuliskan ini. tapi aku tidak akan pernah tahan dengan seseorang yang bahkan ingin mendengarkanku pun tidak. dan aku tahu dunianya juga tidak pernah sama denganku. dan kupikir lukaku dan lukanya terlalu sama dan dalam jika harus digabungkan untuk membangun hidup hingga menua.

aku ingin menua dengan santai, dengan pekerjaan yang baik, istri yang baik sebagai teman bercerita tanpa bertengkar. teman bertukar kisah seharian, teman diskusi dan memberikan masukan.

sekali lagi aku ingin bertanya, apakah kau pernah mengutuk hidupku agar tidak bahagia, ye?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...