Kamis, 14 Januari 2021

AL

di kamar yang sedikit kedap dengan suara kipas yang meraung menjadi satu-satunya suara paling keras malam ini, tentu selain pikiran tentangmu di kepala. malam ini kali kesekian kau bertanya apakah aku rindu padamu? pertanyaan itu kau lontarkan di tengah percakapan yang tak pernah padam di antara kita. kau kembali bertanya, "mengapa kamu menyukai berbicara denganku?" aku tidak pernah menggombalmu dengan setengah-setengah kau tahu itu, jika kukatakan jangankan berbicara, kau duduk diam saja aku senang asal bersamamu, tentu itu jawaban paling tulus yang kau tahu pasti kebenarannya. lalu kau kembali bertanya, "bagaimana cintamu saat ini, apakah lebih besar dari saat pertama kali bertemu, selama pacaran bertambah atau berkurang?" kau hanya butuh menguatkan perasaanmu dengan jawabanku, karena sebenarnya kau tahu betul, aku tidak hanya mencintaimu seluas apa pun yang bisa kau bayangkan, namun aku tergila-gila, dan semua itu sudah cukup membuatku hilang kewarasan saat tidak bersamamu. aku rindu semua hal tentangmu, saat lembut kulitmu menempel di tubuhku, aku rindu membelai rambut indah panjangmu, aku rindu sisa aroma parfume di tubuhmu, aku rindu saat kau mulai manja dan rindu semua perbuatan bodohmu.
kupikir dulu aku akan sanggup seumur hidup menghadapi segala hal tentangmu. apakah aku sekuat itu? dulu aku  sering mencari-cari diriku dalam kedua  bola matamu, aku tahu kadang aku menemukan diriku, kadang tidak. 

Selasa, 12 Januari 2021

Daftar Telpon Panic Attack

 Aku sedang ingin mengkomunikasikan sesuatu kepada keluarga atau orang terdekatku perihal panic attact yang belakang sempat menyerang. Aku ingin menambahkan list beberapa orang yang bisa aku hubungi untuk tiba-tiba jika aku terserang panik tanpa mereka marah. Seperti beberapa hari yang lalu aku mennagis sampai senggugukan tiba-tiba panik sedang nomor yang kutelpon bahkan tidak bisa kuakses. Sungguh rasanya sakit sekali sampai aku tertidur sambil menangis.

Aku tidak tahu apakah ada yang akan bersedia kuganggu tidurnya untuk menenangkanku atau sekadar mengajakku bercakap sebentar saja untuk menenangkanku. Aku tahu harusnya aku tidak mengganggu siapa pun tapi aku takut kalau akan berakhir lebih buruk dari yang aku atau mereka perkirakan, bagaimana jika aku memutuskan sesuatu yang membahayakan atau entahlah, membayangkannya saja aku tidak sanggup.

Aku berharap mereka tidak akan keberatan, tidak akan menuduhku berlebihan  atau pengganggu ketenangan hidup mereka. Ah, sial, menuliskan ini saja mataku basah. Aku harus mencari orang yang sering begadang mungkin lebih baik, barangkali mereka tidak terlalu merasa kuganggu tidur tenangnya mengingat seseorang sudah mengingatkanku untuk tidak menghubunginya jika tidak penting. Sakit seklai Tuhan, padahal aku berharap dia ada di urutan no satu listku. Sepertinya sebaiknya aku mencoretnya. 

Selasa Januworry

Selasaku berupa perasaaan damai bagai memeluk awan, Barangkali beginilah rasanya memeluk awan, ringan, tanpa beban. Aku melewatkan hariku dengan baik, bekerja dengan benar dan pulang dengan menghabiskan dua episode terbaru dari series Mr. Queen yang belakangan menemani malam-malam gelisahku. 
Besok aku harus berangkat, perasaanku masih baik-baik saja kuharap begitu seterusnya. Sepertinya membaca zodiak dengan isi yang menerangkan secara detail tentang perasaan kita itu salah satu yang membuat perasaanku sedikit lebih tenang. Kadang aku kesulitan menyusun kata-kata, tapi dengan membaca isi zodiak di twitter aku seperti terjaga dan mawas. Aku suka membacanya, bagiku yang baik kujadikan referensi sedang yang tak baik hanya sekadar kubaca sebagai instrospeksi diri dan berjaga-jaga namun tidak pernah sampai mempengaruhi secara negatif. Tadinya aku ingin menuliskan sepenggal puisi, tapi TV terlalu berisik dan konsentrasiku buyar. Salahku sendiri yang menghidupkannya dan membiarkannya menontonku.

Baiklah, segitu saja untuk hari ini.

Jumat, 08 Januari 2021

Jum'at kedua Januworry.

Hari ini sesampainya aku di rumah aku hanya ingin membersihkan sisa pertikaian anak kucingku yang membuat rumah seperti kandang kuda, biar pun aku tidak tahu persis seperti apa kandang kuda kurasa tak akan jauh beda dengan rumahku selepas aku dari luar kota. Aku coba merapikan semua yang tidak pada tempatnya, selepasnya semua kucing kembali aku masukkan rumah lalu aku mengunci pintu, jendela, mematikan lampu dan masuk kamar. Kupikir aku hanya akan membiarkan diriku menangis semalaman hari ini. Kau tahu kantung mataku sudah seperti zombie, aku saja kaget saat tadi bercermin. Aku baru sadar betapa menyebalkannya menjadi tua dengan kantung mata yang menyerupai kantung kesedihan yang terlalu banyak menyimpan sepinya sendiri.

Aku menemukan sebuah lagu yang kupikir terlalu mengada-ada namun kuulang berkali-kali hingga aku senggugukan di sudut kamar. Lagu itu terlalu brengsek untuk kudengar dan mengenang semuanya. Seolah lagu itu diciptakan selepas seseorang sengaja mematahkan hati tololnya dari seseorang tolol yang tidak tahu dicintai begitu tolol. Semua lagu patah hati memang sama tololnya.

Aku terlalu mencintaimu, hingga saat ingin kukeluarkan kau dari hatiku, tak ada bersisa lagi hatiku di sana. Aku tidak tahu bagaimana hidup, takdir, dan segala kejamnya Tuhan berkonspirasi mematahkan hati seseorang lalu menyuruhnya move on seolah Dia tidak pernah meletakkan seseorang di sana. Bagaimana pun aku mencintaimu, kurasan keputusan berpisah memang keputusan terbaik yang bisa kita lakukan. 

Aku selalu mengingat ini, "gak ada yang bisa nyakitin kamu sesakit aku nyakitin kamu." katamu.

Akan selalu kubalas kau dengan semua doa baik, kau akan bahagia. Kau akan selalu dicukupkan Tuhan di mana pun kau berada dan selalu dipertemuakan dengan orang-orang baik.

Bahkan menuliskan ini mataku tidak berhenti basah. Kau selalu menang telak. Selamat.

My Tears Ricochet by Taylor Swift


We gather here, we line up, weepin’ in a sunlit room
And if I’m on fire, you’ll be made of ashes, too
Even on my worst day, did I deserve, babe
All the hell you gave me?
‘Cause I loved you, I swear I loved you
‘Til my dying day

I didn’t have it in myself to go with grace
And you’re the hero flying around, saving face
And if I’m dead to you, why are you at the wake?
Cursing my name, wishing I stayed
Look at how my tears ricochet

We gather stones, never knowing what they’ll mean
Some to throw, some to make a diamond ring
You know I didn’t want to have to haunt you
But what a ghostly scene
You wear the same jewels that I gave you
As you bury me

I didn’t have it in myself to go with grace
‘Cause when I’d fight, you used to tell me I was brave
And if I’m dead to you, why are you at the wake?
Cursing my name, wishing I stayed
Look at how my tears ricochet

And I can go anywhere I want
Anywhere I want, just not home
And you can aim for my heart, go for blood
But you would still miss me in your bones
And I still talk to you (When I’m screaming at the sky)
And when you can’t sleep at night (You hear my stolen lullabies)

I didn’t have it in myself to go with grace
And so the battleships will sink beneath the waves
You had to kill me, but it killed you just the same
Cursing my name, wishing I stayed
You turned into your worst fears
And you’re tossing out blame, drunk on this pain
Crossing out the good years
And you’re cursing my name, wishing I stayed
Look at how my tears ricochet

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...