Selasa, 23 Februari 2021

rabu seperti biasa.

ini minggu kedua selepas ujian akhir semester anak-anak, aku tidak pergi ke kota antah berantah. kau tahu aku akan selalu mulai over thinking jika mingguku banyak menghabiskan waktu luang dengan tidak berkegiatan. belakangan masalah masih saja sama, seputar itu-itu saja, pekerjaan, usaha, keuangan, pertemanan dan pergerakan yang ingin terus kuusahakan membantu mana yang bisa kubantu. maret rencananya kami akan mengadakan International Women Day sedangkan sabtu nanti aku akan ada pameran buku di Lico juga rapat offline dengan rekan-rekan IWD. di minggu yang kesekian ini tentu aku juga terus mengingatmu, namun ingatan tentangmu mejadi sebuah kekesalan akhir-akhir ini, tapi tidak apa, aku tahu sejak lebih dari lima tahun yang lalu kau memang begitu. aku berusaha mengalihkan semuanya dengan melakukan hal lain. aku mencoba membuka hati dengan segala kemungkinan yang ada, entah itu pekerjaan baru, kehidupan percintaan baru, aku ikut saja ke mana Tuhan membawaku.  
aku sadar Tuhan mejawab beberapa doaku yang kurang detail tentang sesuatu. salahku memang, barangkali Tuhan sengaja menguji di tepi-tepi hal yang aku luput menambahkannya dan memintanya. tulisan ini tidak lagi tentangmu. hanya tentang kesibukanku dan kekosongan waktuku. 

aku megenal seseorang belakangan ini, lebih dewasa dalam umur namun kupikir tidak begitu dewasa dalam banyak hal, yang membuatku kesal ia berbintang sama sepertimu. aku bertanya apakah aku memang sekuat itu hingga Tuhan lagi-lagi mempertemukan aku degan seseorang yang berzodiak sama  denganmu, apakah ketabahanku harus terus diuji? aku tidak berharap banyak dari orang ini, aku tahu kehidupannya yang penuh drama dan complicated membuat hatiku membatu. bahkan mengenalmu bertahun-tahun sudah cukup membuatku mejadi batu. 
aku sudah meyiapkan perisai untuk hatiku walau kadang masih saja aku merasa sakit dan menangis lalu memilih lebih baik mejauh dan diam menangis sendiri di kamar, di lain sisi aku juga ingin sembuh dan hidup sehat secara emosional. otak bodohku kadang masih saja berpikir barangkali sedikit luka lagi tidak apa jika memang toh hidup ini dibangun dari tumpukan rasa kecewa; kadang kita dikecewakan kadang kita yang mengecewakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...