Oktober berlalu

Hari ini tanggal 1 November. Adakah yg indah di bulan november ini..?? semoga tak sekelam oktober ku. Perasaan ku masih tertinggal di bulan oktober, bulan kesayangan ku, bulan yg selalu ku tunggu dari bulan ke bulan. Dan ternyata ketika berada di bulan itu tak seindah harapan ku.


Oktober ku berlalu tanpa yg berarti bahkan banyak yg ingin ku lupakan di bulan oktober ini, sekalian saja ku mohon pada tuhan semoga tak ada bulan oktober untuk tahun depan. astagaaa....

Oktober... begitu banyak harapan tersimpan di bulan ini. Banyak kenangan di bulan ini sebelum nya, tp kali ini oktober ku sangat menyedihkan.

Aku rasa harus nya aku berhenti mengasihani diri ku sendiri, melemahkan diriku. Kenangan-kenangan selalu memutar di otak ku, masa lalu sangat menghantui. apakah aku termasuk orang yg susah lepas dari bayangan masa lalu.

Kau tau blog....
Menjadi Lesbian seperti aku ini mungkin sama menyedihkan nya seperti bulan oktober ku. sangat-sangat memprihatin kan. Bukan menjadi lesbian mungkin yg aku harapkan, aku hanya menyukai wanita dan tidak pernah terlalu suka dengan makhluk lain. Tapi aku tidak suka kalau harus mengakui bahwa aku memang lesbian. Lesbian yg sama menyedihkan nya seperti oktober lalu.

Pecundangkah aku? Karena tidak berani menghadapi November ini, baru tadi malam aku membaca buku yg isinya kira2 begini "ketika kita ingin melakukan sesuatu tp kita takut dan ragu-ragu, maka sebagai obat nya harus lakukan!! Melakukan lah obat dari segala ketakutan yg belum tentu terjadi itu"

Itu berarti aku harus menghadapi November ini, jangan menjadi Pecundang. Sudah pecundang, lesbian, hiduuup lagi!!! Entah apa yg membuat tetap bertahan. Benarkah aku pecundang itu, yg melewati hari dengan begitu saja, jenuhkah aku dengan hidup ini, atau aku memang terbius begitu saja dengan tanpa sadar melewatkan banyak hal dalam hidup ku.

Aku seperti sendiri, tak ada siapa pun. Sangat kecil, sendirian, aku harus kedinginan di malam-malam ku. Menatap orang dari kejauhan karena mereka sama sekali tidak bisa merasakan kehadiran ku. Mungkin tak di anggap lebih tepat nya.

Aku benci Oktober ku, tapi juga sekaligus selalu menantikan nya.