Senin, 01 Desember 2014

Perjuangan yg entahlah!

Saya tidak mmebenci gerakan LGBT itu sebenarnya, hanya saja sekarang rasanya semakin menjadi-jadi. kami yang hanya ingin hidup damai dalam senyap harus mendengar ocehan-ocehan orang tentang kaum LGBT yang sekarang sibuk menuntut ini itu kepada pemerintah dan dunia.

Seharusnya kami bisa menutupi jejak kelesbianan kami, namun sekarang akan banyak kecurigaan, spekulasi dari masyarakat. Apalagi dengan penampilan kami sudah lumayan membuat mereka akan berfikir demikian. Jika sedikit tomboy saja sudah cukup dicap sebagai lesbian, apalagi para butch diluar sana.

Saya tidak akan pernah ikut dalam gerakan petisi melegalkan pernikahan sesama jenis atau apalah itu, karena saya tidak mau menikah dengan pasangan lesbian saya. Gak ngaruh buat saya sih! Memangnya yang dituntut itu apa? Biar apa kalau legal? Toh tidak akan menjamin cintamu langgeng, hubunganmu bertahan sampai mati, enggak. sama sekali gak ngaruh. Apalagi kalau sudah bawa Tuhan, hubungan pernikahan sejenis itu cuma omong kosong.

Saya awalnya tidak membenci orang-orang ini, tapi lama kelamaan menjadi sangat memuakkan. Terserah mereka menganggap orang-orang seperti kami munafik atau apalah sebab tidak mendukung gerakan yang membela kaum lesbian, karena menurut saya memang tidak ada yang perlu dibela. Berbeda ketika orang-orang memperjuangkan hal-hal seperti menolak bully, kdrt, atau hak-hak lainnya. Tapi please, berhenti buat sok jadi pahlawan buat orang-orang seperti saya, karena saya gak butuh kalian!

Susah sebenarnya jika ingin mengatakan ini, sebab saya juga termasuk didalam orang yang mereka anggap layak diperjuangkan kebahagiaannya, namun sayangnya terlihat bukan mereka memperjuangkan hak kami namun lebih kepada mempermalukan kami. Menunjukkan kami, padahal buat saya, saya sudah sangat nyaman dengan kondisi saya yang sembunyi dengan rasa cinta saya. Sebab memang begitulah rasa ini, tak pantas untuk di umbar.

Bahkan sekarang, tempat saya join di forum kepenulisan saya tidak lagi merasa nyaman, mereka juga sudah membahas isu-isu LGBT yang mereka sebut sebagai gerakan "underground" itu.Mendengar mereka menyebut kata LGBT saja saya sudah merinding, apalagi mereka sampai membuat kajian khusus bahaya soal LBGT. Entahlah seperti apa wajah saya rasanya, mungkin kepiting direbus bahkan kalah dengan wajah saya yang memerah, antara malu, marah, jengah dan ingin hilang seketika dari pembicaraan itu.

Ini cinta kami loh, hidup kami. Mengapa orang-orang seperti mereka mengganggu dan ikut campur serta sibuk mengungkit-ungkit yang katanya membela itu. Just leave me alone!!

Minggu, 16 November 2014

Cewe Straight yg Membingungkan

Belakangan ini kenalan ama cewe straight tapi bikin saya bingung sendiri. Kemarin pas training kepenulisan gt selama 3hari2malem, sekamar ber 5. Kl lagi gk ad materi, ngobrol2 soal buku dan paling nyambung sm ada satu cewe masih adek2 sih. Trus dia nyeletuk, "kak awak suka lah liat gaya kk, kyk nya kk nyaman gitu sm diri kk", jidat saya langsung mengkerut, sambil bilang "masa sih". Dan dia ks alesan bla..bla..blaa. Terus hari terakhir, pas mau pulang ujan deres, dia tanya "kaus kaki kk basah?", basah dikit sih sebenernya cm krn saya males ngomong panjang lebar cm jawab "iya" doank, eh terus saya di kasi kaus kaki gt sm dia, warna pink lagi *lol buat kenang2an katanya *ciehh yg dikasi kaus kaki warna pink*. Trus kemarin ada seminar gt, dia maksa bgt buat saya dateng dan nginep dirumahnya, astaga.. nafsu ato apa ini orang yah saya mikirnya. Tp saya g pergi soalnya jauh bgt.

Nah terus, di fb straight gitu. Ada temen cewe jg saya g kenal sih, kyk nya dia random jg ngeadd saya. Ad beberapa temen yg sama tp itu juga bkn temen deket. Kebetulan dia jg suka nulis2 gt. Oneday, dia nginbox bilang makasih dh di konfirm dll, trus nanya2 soal tulis2an. Saya jawab biasa aja soalnya g kenal jg. Kemarin dia buat status nanya soal buku, saya jawab malah jd bales2an komen yg berujung dia penasaran sama saya. Bilang "coba nanti kalo ketemu, bakal berani g ngomong kyk begini langsung", pd hal komen saya cm ngedebat-debat omongannya doank *lol
Dia malah mau pinjem buku, dan ngajak ketemuan gt.

Eehh buusyeett... ini cewe2 straight pd mau apa yah sama lesbian sensitif kayak saya. G usah mancing2 deh, saya hampir g pernah tertarik ama cewe straight soalnya *lol

Cewe straight itu lebih bingungin ketimbang cewe lesbi, serius deh. Soalnya kita gk tau maunya mereka apa kl ngasi perhatian lebih. Kalo cewe lesbi yg merhatiin kan kita tau ujung2nya dia maunya apa *lol

Selasa, 11 November 2014

Fb Lullaby, di tutup sementara

Untuk sementara akun Lullaby saya deactive kan dulu,

Kalau ditanya kenapa saya juga masih mencari-cari jawaban yang pas sih.
Alasan yang saya buat kayaknya klise aja, jadi ya sutra lah. *kayak ada yang peduli aja yah* :D


Yah siapaun kamu lah, mungkin kalau misal kecarian saya kali aja nih yah, itu bukan karena saya block facebook kalian tapi memang saya lg deactive. Ibarat kata puasa sebentar lah dari dunia perfacebookan lesbian gitu. Tapi kadang saya buka sesekali kalau saya lagi kangen atau gak tau lagi harus ngapain alias gak ada kerjaan :p

Tapi twitter saya masih aktif kok,
kemudian sebagian anak2 fb yang temenan di bb juga saya hapus yang gak terlalu akrab. Pokoknya lagi males aja deh saya. Tapi kalau seperti teman-teman lama saya masih simpan kok. Ya sutralah segitu aja.

Ehhh... oya satu lagi, beberapa cerita seperti cerpen, puisi de el el juga saya hapus ya guys. Sorry. Privacy ;)

Minggu, 28 September 2014

"Echo"



Hello, hello
Anybody out there? Cause I don't hear a sound
Alone, alone
I don't really know where the world is but I miss it now

I'm out on the edge and I'm screaming my name
Like a fool at the top of my lungs
Sometimes when I close my eyes I pretend I'm alright
But it's never enough

Cause my echo, echo
Is the only voice coming back
Shadow, shadow
Is the only friend that I have

Listen, listen
I would take a whisper if that's all you had to give
But it isn't, is it?
You could come and save me and try to chase the crazy right out of my head

I'm out on the edge and I'm screaming my name
Like a fool at the top of my lungs
Sometimes when I close my eyes I pretend I'm alright
But it's never enough

Cause my echo, echo
Is the only voice coming back
Shadow, shadow
Is the only friend that I have

I don't wanna be an island
I just wanna feel alive and
Get to see your face again

I don't wanna be an island
I just wanna feel alive and
Get to see your face again

But 'til then
Just my echo, my shadow
You're my only friend and...

I'm out on the edge and I'm screaming my name
Like a fool at the top of my lungs
Sometimes when I close my eyes I pretend I'm alright
But it's never enough

Cause my echo, echo
Oh my shadow, shadow

Hello, hello
Anybody out there?

Rabu, 24 September 2014

Backsound hidup saya :p

Bayangkan ketika masa-masa tersulit dalam hidup kita atau di saat-saat bahagia kita selalu ada backsound musik seperti di film-film gitu. jangan kan di film-film, saya aja yang cuma seonggong wanita yang simple ini aja punya berbagai macam sountract dari moment-moment indah atau pun menyakitkan di kehidupan saya.

Contoh gampangnya ketika kaaian buka blog saya ini lewat pc atau lappy pasti bakal kedengeran backsound nya. Ini salah satu favorite saya You and Me milik Lifehouse, lagu ini selalu mengingatkan saya dengan kekasih saya si ganteng Mbem, atau ada lagu-lagu yang dulu sering dinyanyikan mantan saya lewat telpon saat LDR an :D judulnya itu O to kajo de el el lah

Kebetulan dia suka lagu-lagu korea, padahal saya sih enggak ngikutin cuma karena kebetulan film nya itu juga lagi diputer di indosiar jaman itu dan saya lumayan suka film nya jadi ya udah coba cari-cari, terus kan juga demi kau dan sibuah hati donk yah, yang lagi pdkt an gitu jd saya juga  ngedownload dan cari tu dvd film serta lagu-lagunya kumplit :p hahayy...  Masa muda duluuu :D

Tapi sampai sekarang kalau misal saya mendengar lagu itu, memori saya langsung puter balik ke 4 tahun silam, saat-saat menjelang tidur telponan dengan wanita itu, ngobrol ngalor- ngidul, becanda gak jelas, ampe nangis-nangisan. Duh.

Ada juga lagu yang mengingatkan saya dengan gebetan yang gak jelas rimbanya, saat-saat saya galau antara jatuh cinta dengan orang lain atau nefsong doank liatnya.bebrapa lagu seperti I wish you were here nya Avril Lavigne, Back to Decembernya Taylor Swift dan kawan kawanya yg lain lah.

Bahkan ada lagu Soul ID yang judulnya Ingin dicinta itu ngingetin saya sama mantan saya yang cowo *Iew :D Jaman saya ababil doeloe :p

Kalau saat ini sih lagu-lagu saya lebih ke lagu-lagu romantis, atau regge yang temanya pantai-pantai gitu, kayak lagunya Simple Plan yang Summer Paradise, trus si Cody Simpson. Kalau cody sih saya memang suka, biar pun dia tergolong masih abegeh yah sedangkan saya abetu alias anak baru tua :p
Suka cody karena lagu-lagu dia tuh banyak tema pantai, video klip nya juga atau cerita tentang summer gitu. Sisanya sih paling saya suka lagu-lagu same sex yang saya temukan lewat youtube di video-video lesbian ituh *u know what i mean lah khekhekhee

Sebenernya sih saya suka semua genre lagu, gak kayak pacar saya. Masa saya dengerin lagu dangdut dikatain berasa di dalam angkot sama dia  ckckkckk


Minggu, 21 September 2014

Ketika Lesbian berdoa

Mungkin benar, adakalanya saat doa-doa yang kita panjatkan hanya sampai dilangi-langit kamar kemudian memantul kembali, hingga Tuhan belum pun sempat meng-amin kan doa-doa itu.

Doaku, doa seorang lesbian.

Desperate Housewife

I'm a desperate house wife...!!!

Selasa, 26 Agustus 2014

Tentang Perempuan

Aku mau bercerita tentang seseorang dari masa lalu. Sungguh aku tak bermaksud untuk menyakiti atau membuat cemburu kekasih. Ini hanya sebuah cerita dari masa lalu. Boleh kan, boleh lah ya... Kan blog sendiri ini juga hehee..

Dulu... dulu sekali, aku mengenal perempuan ini. Perempuan yang selalu tertawa renyah, perempuan yang selalu membuat ku tersenyum bahkan ngakak tertawa jika chatting atau ngobrol via telpon di sela-sela jam kerja kami.

Perempuan ini masih muda, ia selalu ceria, obrolan dengannya selalu berakhir canda. Tidak ada yang serius karena dia sungguh tidak pintar jika di ajak serius.

Perempuan ini terlihat ceria tapi aku tahu ia menyimpan luka. Ia belia, namun sungguh seperti dipaksa dewasa. Perempuan ini keturun tiong hoa, bermata sipit. Dulu aku mengenalnya rambut nya masih berwarna keemasan. Berkulit putih, dan sungguh rambut itu membuatnya semakin terlihat indah, mencolok tapi indah. Aku tidak menemukan kata lain selain menyebut nya indah. Ya, benar-benar indah. Aku sering bercanda mengatakan ia berambut api hahaa.

Perempuan ini suka bermain, berfikiran santai, berhati baja, berjiwa bebas. Hatinya sekuat baja namun sekaligus rapuh seolah tak berbentuk.

Dulu... dulu sekali rasaku padanya nyata. Seperti aku bisa mengingat tawa renyahnya hingga sekarang. Perempuan ini sempat mengisi momen dalam hidupku. Aku membiarkannya, sengaja betul rasanya memberi ruang dalam hati yg sungguh sudah padat berisi.

Entah diama letaknya ia mengalir bagai air, memadatkan isi hati disaat hal2 besar lain tak mampu lagi mengisi. Ia justru masuk, menyusupi setiap inci hati. Aku merasakan kehangatan menjalar pada hatiku. Namun aku tahu, logikaku menolaknya, sayang ia tak kuat. Maka logikaku pergi entah kemana.

Hati yg sudah diisi perempuan itu pun penuh sesak, namun tak sempat terucap. Kurasa bahasa lain yg ku gambarkan untuknya sudah sempurna. Sayangnya, perempuan ini tak pernah serius kataku.
Ia suka tertawa bahkan disaat tawanya terdengar menyayat hati.

Ia perempuan yg kau tak pernah bisa tebak hatinya, ia pandai sekali menutupinya. Apalagi disaat ia merasa terancam, mungkin seperti terancam kenyamanan hatinya sendiri saat ia tersadar ia sudah bermain terlalu jauh. Saat ia menyadari ia sudah terlalu sakit dan rapuh hingga tak pantas membuat orang lain seperti yg ia rasakan.

Perempuan ini penyuka tantangan, saat ia berhasil menaklukan ia meninggalkan nya. Perempuan ini sungguh berhati baja juga serapuh kaca.

Perempuan ini tidak pernah ku miliki, ia bebas seperti merpati. Aku hanya mengenangnya sebagai seseorang yang harus ku lepaskan bahkan sebelum ku miliki. Perempuan yang harus ku relakan sebelum aku pernah memilinya. Entah ku sebut apa ia dalam hidupku. Tapi aku punya momen, dan momen itu mungkin hanya milik ku karena bisa jadi bahkan ia tak pernah mengingat nya.

Perempuan yang tawanya saja membuat jatuh cinta, senyumnya memabukkan, tatapan matanya menelanjangi kesucian, pikirannya liar dan bebas, sebebas jiwanya.

Perempuan itu seseorang dari masa lalu. Masa yang amat sangat lalu.

The End,
Lullaby


Momen Penyembuhan

Ada momen-momen dalam hidup kita yg dulu saat menjalaninya rasanya sakit atau merasa bahagia sekali. Momen saat jatuh cinta, saat sedang merasa di istimewakan. Atau momen yg rasanya sakit sekali menahan cinta.

Merasa sakit ketika harus merelakan cinta yang tidak sempat terucap, merelakan hati untuk terluka. Merelakan kekasih hati yg bahkan tak pernah menjadi milik kita.

Dan akan ada saat dimana mengingat semua momen indah itu hati terasa hangat. Mengenangnya saja membuat mata berkaca-kaca, atau mengenangnya membuat kita menarik nafas dalam-dalam.

Ikhlas.
Hanya kata ikhlas inilah yg akan membuat kita sampai pd momen itu. Merelakan, menyembuhkan. Dan waktu adalah sahabat terbaik luka hati, ia obat paling mujarab penyembuh luka.

Senin, 25 Agustus 2014

Enough is not enough

Hari dilewati lagi,
Hati di obati kembali,
Hubungan pun di perbaiki,
Kami memilih menapaki setiap inci. Lagi.


Dia memperbaiki, aku memperbaiki
Kami belum menyerah,
Impian, kebiasaan, kebersamaan belum bisa di hentikan unt saling melepaskan.

Dia menangis, aku menangis.
Sudah kataku sambil memeluknya
Kami berbaikan, cintapun di lanjutkan.

Enough is not enough.

Senin, 30 Juni 2014

Enough is enough

Hubunganku kali ini mungkin rapuh, dia jenuh dan mungkin aku muak. Tak ada salah satu dari kami yang ingin memperbaikinya mungkin, tidak dia apalagi aku.

Dia yg salah menurutku, meminta maaf pun tidak pernah. Dia kira aku tidak bisa hidup tanpanya. Simpan saja semua omong kosong mu, cinta itu... Taik kucing unt sekarang.

Kalau kau merasa sudah hebat dengan hidupmu tanpa ku, untuk apa aku. Hanya menjadi benalu dalam hidupmu. Ku lepaskan. Ku relakan. Pergilah. Terbang bebas kesana-kemari.

Aku tau kau sedang asik punya teman baru di tempat kerjamu, kalau aku bilang atau aku cemburu seolah aku yg terlihat tolol kau buat. Kau katakan kau tidak seperti ku, kau bukan player, kau tidak suka flirting2 dengan perempuan2 tolol itu.

Jangan munafik, aku tau kau. Aku mengenalmu lebih dari 4tahun terakhir. Aku tau ketika melihat foto2mu dengannya, tatapan mu kepadanya. Aku tahu ada sesuatu disana. Karena aku tahu, dulu kau menatapku seperti itu. Tapi tidak sekarang.

Sudah lah, aku juga sudah bosan dengan hidup ku yg monoton 4thn belakangan ini. Aku sudah melewatinya, dan aku tidak menyesal bertemu denganmu.

Kau menjadi pelajaran untuk hidupku, aku tahu banyak hal baik dalam kehidupanku saat aku denganmu, tapi semua sudahnlewat.

Kau hiduplah dengan hidupmu, aku akan hidup dengan hidupku. Kita urus hidup kita masing-masing.

Minggu, 18 Mei 2014

Nyampah

Udah lama gak nyampah di blog, semenjak makin banyak aplikasi buat berteman yang langsung bisa terkoneksi dengan orang lain blog2 kayak begini emang udah kehilangan pemilik sihh.


Ntar deh diisi kalau lagi mood.

Selasa, 08 April 2014

Entahlah

Terkadang aku masih berfikir ulang, benarkah kau orang yang ku inginkan untuk menemani hidupku hingga tua. 

Jumat, 21 Maret 2014

Riview Buku #TigaGaris by #LucyaChriz


Buku tiga garis ini berbeda dengan cerita pada novel-novel kebanyakan yang sering kita baca. Isu yang di angkat pada novel ini cenderung baru bahkan mungkin untuk sebahagian orang dipandang tabu. Buku tiga garis ini menceritakan tentang tiga tokoh dalam kehidupannya masing-masing, mereka menjalani takdir kehidupan berbeda pula. Di awali dengan menceritakan tentang seorang penulis yang ingin membuat sebuah novel dengan tema lesbian, maka pertemuannya dengan ketiga sosok lesbian ini pun mengalir anggun. Ceritanya santai dan mengalir, romantismenya juga terasa manis, kita tidak akan bosan membaca karena konflik-konflik yang di alami ketiga sosok tersebut benar-benar seru untuk diselesaikan. Ada si Sinai yang tomboi, Rachel seorang model yang sangat feminin kemudian ada Gabriella yang androgini dan sedikit mengalami kebingungan dengan jati dirinya.

Ini merupakan novel pertama untuk si penulis #LucyaChriz di Puspa Populer, namun dunia tulis menulis bukanlah hal yang baru baginya. Penulis sendiri bekerja di sebuah majalah lifestyle di Medan sebagai Editor in chief. Sudah banyak artikel serta cerpen yang ia hasilkan, ada di 8 buku antologi dan sebuah novel fiksi untuk keseluruhan.

Dalam buku #TigaGaris ini mengangkat isu lesbian dan digambarkan dengan sisi yang berbeda, penulis menegaskan bahwa lesbian bukanlah seperti penyakit yang bisa menjangkit dan virus yang bisa menular jika berteman dengan mereka.

Buku ini sangat layak untuk dibaca, namun mungkin di bagian awal ada pemotongan kisah yang kadang sedikit membuat kita berfikir ulang karena kisahnya seolah terpotong dan dilanjutkan dengan adegan yang lain. Namun itu hanya sedikit karena secara keseluruhan novel ini benar-benar menghibur.

Untuk novel yang mengusung tema-tema lesbian yang sangat jarang di indonesia, novel ini bisa dijadikan rujukan dan koleksi yang bagus untuk kita ladies.

Siapkan kocek dan ayo silahkan berburu bukunya mbak #LucyaChriz ini di Gramedia atau toko-toko buku kesayangan anda. Selamat menikmati J




Kamis, 30 Januari 2014

Clara; Single and Free

*Lagi belajar nulis, mohon kritiknya*

Nama ku Clara, biarpun bukan nama sebenarnya tapi sebanyak orang yang ku kenal maka hampir semua memanggilku Clara. Kehidu
panku hampir sama seperti kebanyakan wanita lain, bekerja kemudian bersenang-senang. Tak banyak yang istimewa dariku, selain bekerja biasana waktuku akan kuhabiskan untuk berselancar didunia maya. Aku mengenal banyak wanita dari berbagai jenis jejaring sosial yang kupunya. Sebanyak jejaring sosial itu pula aku berkenalan dengan macam-macam wanita, mulai dari yang menyenangkan, sampai yang benar-benar liar sekalipun. Aneh memang, tapi aku suka. Jika aku stres dengan banyaknya kerjaan kantor maka sedikit menyenangkan dengan menggoda wanita-wanita disana.

Selama ini aku tidak pernah mau memiliki ikatan dengan wanita manapun, karena buatku cukup kehidupan sehari-hariku saja di kantor yang terikat dan tidak untuk hal lainnya. Lagi pula untuk apa aku memiliki ikatan tertentu dengan seseorang, membuat masing-masing pihak tidak leluasa bergerak dan melakukan banyak hal. Bukankah ikatan itu hanya untuk mereka yang hidupnya sangat membosankan, bisa sabar dengan ikatan yang menjenuhkan, dan ah entah lah, membayangkannya saja rasanya aku menjadi merinding dan eneg. Ada banyak wanita yang sudah mampir di apartemenku, beberapa diantaranya masih menjadi teman-teman di facebook dan twitterku sedangkan beberapa yang lain memilih untuk menjauhiku, alasanya sama. Jika pagi datang, setelah malamnya kami bercinta habis-habisan, maka biasanya mereka bertanya tentang kelanjutan hubungan nya denganku, mungkin mereka kecewa dan memutuskan tidak mau lagi mengenalku. Yah wajar saja mungkin, lagi pula aku juga tidak tertarik dan tidak terlalu membutuhkan wanita yang selalu menanyakan aku sudah makan atau belum, memarahi jika aku tidak makan, menanyakan kabar dijam-jam sibuk kantorku atau mengingatkan hal-hal sepele lainnya. Aku sudah terbiasa melakukan banyak hal sendiri, bahkan sejak kecil, sejak aku hidup sebatang kara setelah kematian Oma yang selama ini menjadi keluarga satu-satunya yang ku miliki.

Aku tidak butuh orang lain untuk mengurus hidupku, karena hidupku baik-baik saja dan aku sangat nyaman dengan diriku yang selama ini. Aku hanya butuh wanita-wanita itu jika malam hari, membantu ku mengeluarkan sedikit energi berlebih pada tubuhku yang hanya bisa berkurang setelah habis bercinta. Atau sedikit menghilangkan kesal bahkan setres dengan kerjaan di kantorku. Aku butuh mereka yang mau ku perlakukan bagai putri di ranjangku, karena aku terbiasa untuk lebih dominan dalam banyak hal termasuk di atas ranjang. Maka tak jarang para wanita itu biasanya akan mengagungkan ku dengan rintihan mereka. Orang bilang alkohol itu sangat memabukkan, tapi buatku lendir yang keluar dari liang kewanitaan para wanita itu jauh lebih memabukkan. Beberapa diantara wanita-wanita itu ada yang sengaja menghubungiku hanya untuk mengajakku bercinta, sayangnya aku juga punya seleksi yang ketat untuk urusan yang satu ini.

Pernah memang aku terpuruk pada suatu hari, ulahku sendiri tentu saja. Namun benar menjadi pelajaran buat ku. Aku berkenalan dengan seorang wanita, namanya Dea. Dea adalah sahabat dari Nenny teman yang paling sering aku temui di club. Aku hanya punya beberapa teman dekat itu juga tidak terlalu akrab, hanya jika ada waktu ngumpul saja bertemu. Dan kali itu ia memperkenalkan Dea pada ku. Dea cantik, nyaris sempurna bahkan, hanya umurnya sedikit lebih muda dariku. Biasanya aku tidak pernah tertarik dengan yang lebih muda, karena memang teman kencanku kebanyakan wanita yang berumur hampir sama atau lebih tua dari ku. Berbeda dengan Dea. Beberapa kali Nenny sengaja mengajak Dea ke club tempat kami biasa ngumpul. Aku tau Nenny sengaja memancingku, ia pernah berkata jika aku harus menghentikan kehidupan bebasku, ia bilang sudah cukup. Harusnya aku memiliki seseoarang untuk bisa selalu bersama dan tidak lagi gonta-ganti, bahkan katanya ia kesusahan mengingat nama wanita-wanita yang pernah jalan denganku. Hahaa... entahlah, sejenak aku aku juga pernah memikirkan hal itu, aku mencoba membuka diri. Beberapa kali jalan dengan Dea. Nenny benar, Dea orang yang menyenangkan waktu rasanya selalu habis tak terasa jika sudah ngobrol dengannya. Biarpun lebih seringnya malam kami habiskan di ranjang, dan lebih banyak desahan dari pada kata yang di utarakan. Tapi aku tau, Dea sangat menikmati malam-malamnya denganku, begitu juga denganku. Namun sayangnya, Dea ternyata lebih memilih kembali pada kekasih lelakinya ketimbang melanjutkan hubungan kami yang memang belum kami namai apapun.


Aku tau semua ini akan terjadi, karena firasatku juga mengatakan bahwa Dea bukan wanita yang akan menghabiskan hidupnya denganku. Lalu aku mau apalagi, jika sudah banyak wanita yang ku tolak dan sekarang satu wanita yang benar ku inginkan justru mencampakkanku. Hah.. karma bukan, jadi cukup lah aku mentertawakan saja semua omong kosong soal takdir, jodoh dan hal-hal absurd lainnya. Dan sejak hari itu aku memutuskan hidupku harus bebas merdeka, tidak akan lagi menambatkan hati atau perasaan pada orang lain. Aku tidak pernah perduli pada mereka yang memanggilku Clara si wanita lajang yang egois atau apalah, buatku ini hidupku maka hanya peraturanku lah yang berlaku. My life my rules.

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...