Senin, 08 Februari 2016

Lindungi kekasihku, Tuhan

Tuhan bagaimana aku harus menahan rindu, aku sedang mencoba berpura-pura tidak ingin menangis malam ini sepulang kekasihku, tapi aku tetap tidak bisa membendung lelehan panas yang menguar. dari tadi aku mengendus-endus baju yang ia tinggalkan di kamar, sisa harum tubuhnya yang menempel kembali memaksa mataku panas. ia meninggalkan parfumenya untukku, aku pasti semakin rindu. 

dengan dada yang masih bergemuruh menahan sesak serta panas mata yang belum juga melega aku sungguh rindu ia, Tuhan. apalagi semakin sakit katanya tenggorokannya selepas kutinggal pulang ia menuju kotanya.Tuhan, sungguh rasanya aku menyesal tidak memaksanya ke dokter sore tadi, kupikir sakitnya hanya sakit sedikit dan ia juga tidak terlalu mengeluhkannya tadi, hanya beberapa kali mengatakan lehernya sakit saja.

Tuhan, kumohon lindungi kekasihku, hanya pada engkau aku bisa mengadukan semuanya. aku sungguh sangat mencintainya, sungguh. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...