Rabu, 29 Mei 2019

kau adalah Tuhan


percakapan denganmu selalu menjadi candu
seperti saat kau katakan, 
kau adalah hamba
sekaligus Tuhan atas dirimu sendiri.
aku mengamininya, 
separuh dari penjelasanmu masuk logika
separuhnya kubiarkan terbawa angin
sayup-sayup berulang
semakin sering, semakin nyaring.

kukira juga begitu,
kau hamba saat butuh sesuatu di luarmu
sedang kau menjadi Tuhan saat kau bebas menentukan.
obrolan Tuhan ini kita dapat dari kedai kopi
saat berjumpa dengan seorang Opung, seorang teman, 
lalu menyusul segerombol kawan.

aku selalu suka diskusi absurd versi mereka
kau juga.
aku tahu kau selalu lebih sering mendengarkannya
kemudian membawa segumpal pertanyaan
kau limpahkan padaku di jalanan atau saat sampai kita pulang.
kau tidak butuh jawaban, kau cuma suka didengarkan.

aku juga sering menikmati momen diamku
aku biarkan kau menanyakan apa saja
lalu tanpa kujawab, kau menganalisa sendiri
segala pertanyaan kemudian menyimpulkan jawaban.

kita lebih sering berbantah-bantahan
lalu saling menyalahkan
tertawa cekikikan
saling maki-makian

kemudian kita mengakhirinya dengan sebuah pelukan.

maka benarlah katamu, 
kau memang hamba dan Tuhan di saat bersamaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...