Rabu, 23 September 2020

Day #3 A Memory

Kau tahu aku tumbuh dengan ingatan masa kecil yang tidak menyenangkan tentang ayahku, dan itu sedikit banyak mempengaruhi tumbuhku. Aku tahu barangkali dia juga tidak tumbuh dengan ingatan masa lalu yang membahagiakan, banyak tekanan dan barangkali banyak impian yang akhirnya gagal ia wujudkan. Persoalan kehidupan pribadi dan luka masa lalunya aku tidak bisa menyembuhkan, tapi bukan berarti dia layak memperlakukan masa kecilku dengan banyak ingatan buruk yang akhirnya kubawa tumbuh bersamaku. 
Barangkali anak-anak memang menyebalkan, tapi kupikir aku adalah anak yang sangat patuh, aku hanya sering pergi main ke rumah tetangga dan pulang karena sudah dipanggil, sering melewatkan makan siang saat ayah sudah di rumah dan biasanya kami akan makan bersama, ketika ayah pulang aku tidak ada maka aku akan dipanggil mamak dengan berteriak agar terdengar saat aku bermain beberapa rumah jauhnya. Kalau terlalu lama tiba maka itu menjadi bagian ayah untuk menghajarku. 
Bagiku semua itu terlalu kelam, suram, muram, hanya mendung gelap yang bisa kubayangkan jika mengingat masa itu. Aku benci. Aku tidak membenci ayahku secara keseluruhan, aku hanya membenci beberapa bagian dari dirinya dan aku entah mengapa belum bisa berdamai dengan hal itu, hingga saat ini jika aku teringat atau melihat anak-anak lain diperlakukan demikian rasanya dada dan kepalaku akan terasa begitu panas dan ingin meledak, seolah aku akan melawan siapa saja yang aku bisa asal kejadian itu tidak berulang. 
Menjadi orang tua tentu tidak mudah, tapi ketika kau memilih untuk menikah dan mempunyai anak atas kesadaran yang kau lakukan, baik dengan alasan patah hati atau kau terlalu pemalas untuk sanggup membiayai hidupmu sendiri atau hal lainnya, menyakiti hati anak-anak tentu saja tidak dibenarkan. Ingatan itu akan membekas dan merusak sikologisnya hingga ia dewasa. Banyak hal yang ingin kutulis tapi kupikir aku tidak baik membaginya begitu saja. Butuh pembicaraan lebih mendalam sebab semua kesuraman itu hanya akan membuatku murung berhari-hari. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...