Selasa, 29 Maret 2016

si pengendali bahasa

aku ingin menjadi pengendali bahasa hingga aku tahu bahasa apa yang sedang kau gunakan ketika sedang memendam perasaanmu sendiri, aku ingin paham apa sebenarnya isi kepalamu hingga kau tak perlu mengeluarkan bahasa keseharian kita namun aku cukup paham apa yang kau rasakan tanpa perlu kau jelaskan.

aku ingin menjadi si pengendali bahasa, kekuatanku adalah memahami bahasa apapun yang kau gunakan untuk menutupi semua kegundahan hatimu, semua kebisuan yang kau sembunyikan rapat-rapat bahkan saat matamu pun menghindar dari tatapanku.

aku akan menjadi pengendali bahasa saat semua bahasa di dunia tak mampu menerjemahkan bahasa keraguanmu kepadaku, sesulit apapun bahasa yang kaugunakan aku akan memahaminya, aku akan memecahkan kode-kode yang kaususun bagai enigma aku tetap akan dapat membacanya dengan mudah.

aku hanya ingin menjadi pengendali bahasamu, agar aku paham apa yang harus kulakukan ketika kau bersikap seperti sekarang. aku hanya ingin mengetahui bagaimana caranya aku agar dapat mencintaimu dengan benar seperti yang kau harapkan.

Minggu, 27 Maret 2016

malam dan kunang-kunang


kau malam, dengan segala riuh yang tertahan juga kesombongan yang tak ingin kautunjukkan. kemudian aku, kerlap-kerlip di ekor kunang-kunang yang sedikit menyilaukan. berlarian kesana kemari mencari perhatian, kau tersenyum simpul melihat tingkahku, kemudian aku menari bahagia hingga kau terpesona. 

kau malam, dengan dingin yang kadang membekukan juga hangat yang mengasyikan. aku membiarkan diriku membeku pada keegoanmu juga pada lembut tawamu. aku tenggelam namun sesekali masih sanggup berenang.  

kau malam yang selalu kutunggu datang, sesekali siang ingin kuusir agar lekas berlalu hingga segera aku menemuimu. menikmati sendu matamu, lebat rambutmu juga renyah tawamu.
kau malam dan aku selalu menyukaimu.

Jumat, 25 Maret 2016

si pemberi pelukan

suatu hari saat pekerjaan menumpuk dan belum terselesaikan, masalah bermunculan dengan berbagai persoalan, mulai dari teman sepekerjaan hingga teman sepermainan. ingin menangis tapi kering sudah rasaku pelupuk mata, sisa hanya sesak-sesak yang perlahan menggores menjadi luka.

aku pernah bertekuk lutut pada malam-malam sepi, selain mengiba pada Tuhan rasanya aku sungguh butuh sebuah pelukan. aku tahu bagaimana rasanya denyutan jantung bisa menenangkan penat di hati juga kepala.

lain waktu saat kau merasakan yang sama, aku ingin menjadi seseorang yang memberikan pelukan, hanya saja pelukan ini untuk sesama sebab tak mungkin aku memeluk jika kalian adalah pria. sesekali mintalah padaku sebuah pelukan, sebab bagiku memberi pelukan bukan hanya menguatkan hati orang yang kupeluk tapi juga mengalirkan rindu dan persahabatan disana

Rabu, 23 Maret 2016

tak pantas

tanganku gemetar, perutku mual, mataku tidak berhenti ingin membanjiri tisu digenggamanku.

aku lupa bagaimana rasanya hatiku hancur, sebab kurasa tak pernah sesakit ini.

aku akan berhenti bertanya benarkah ini yang kita inginkan? aku sudah berhenti, saat kau lebih baik menyimpan semua rahasiamu sendiri tanpa perlu kutahu.

aku berhenti dan aku menyerah. seperti yang pernah kukatakan, aku hanya tak pantas.

Selasa, 22 Maret 2016

::

sebab seberapa kuatpun rasanya aku berusaha, aku tak pernah menjadi hal yang kau inginkan mungkin di hidupmu. sekuat apapun aku meyakinkan kau selalu percaya bahwa aku salah. seberapa pun aku berusaha semuanya tidak ada apa-apanya.

kau terlalu tinggi untuk kuimpikan menajdi meilikku, aku saja yang terlalu bodoh menyadari semuanya. sebab semakin aku sadar banyak hal semakin aku ingin menarik diri. aku hanya tak pantas. harusnya aku berhenti pada kata itu kemudian kembali bercermin agar setidaknya aku lebih tahu bagaimana menahan hati.


::

Akan kupastikan kau tidak perlu melihat aku hancur.
Terimakasih, kau memang luar biasa.

kupikir

kupikir aku sudah berjuang mati-matian sebaik mungkin mencintaimu, kupikir juga aku sudah membangun pondasi yang kuat dalam hubungan ini. aku terlalu percaya bahwa cinta memang segala-galanya, saat aku jatuh cinta padamu aku lupa banyak hal. aku tidak memperdulikan banyak hal. aku lalai. 

aku hanya perempuan dewasa dengan hati yang terlalu kekanak-kanakan, lupa dunia saat menemukan kau. perempuan yang kupikir akan bertahan di hidupku hingga aku tua dan mati.
aku lupa bertanya pada hatimu, benarkah ia mau tinggal selamanya pada hatiku yang rapuh dan suka mengeluh, bahkan hampir tentnag semua hal. kupikir saat kau juga mengatakan ya, dan kau juga membalas cintaku, semua hubungan ini jadi lebih mudah. ternyata tidak sama sekali. 

banyak bagian yang aku lupa dan lalai yang justru sering memancing pertengkaran. entah egoku atau egomu yang terlalu langit. 
tapi aku sadari satu hal dalam hubungan ini, aku belum siap dengan sebuah perpisahan. mimpi yang kubangun denganmu terlalu nyata yang ternyata hanya fatamorgana. kupikir kau menginginkanku seperti aku menginginkanmu. aku salah. dan sekarang aku kalah. 

enam bulan aku memperjuangkanmu, biarpun berkali-kali kau ingin pergi dariku, kupikir saat aku ingin memperbaiki dirìku agar lebih baik maka kita juga menjadi lebih baik dan kau akan bertahan denganku hingga hubungan ini menjadi lebih baik.  

kau mungkin tidak pernah menjadi milikku sepenuhnya, dan aku terlalu gila dengan mimpi hidup bersama dan angan-anganku saja.

hari ini aku sadar, aku bukan siapa-siapa. 

setipis ini ternyata menjadi bukan siapa-siapa dalam sebuah hubungan yang dulu pernah kuanggap segalanya.  

kau, benarkah? setega ini?ah, untuk apa aku mempertanyakannya. 

sekali kau ragu padaku dalam urusan apapun aku akan menjadi bukan siapa-siapa untukmu.  

Senin, 21 Maret 2016

::

kau tahu sayang, sepagi ini entah sudah berapa kali aku harus menghapus air mataku sendiri. semuanya terasa menyakitkan, entah bagian mana dari hidupku yang terkadang rasanya begitu menyesakkan dan yang harus kubuang atau kusembuhkan.

mengapa seperti ada saja yang menahan kaki ini melangkah ringan dan melesat.

kenangan

aku benci saat aku lebih memilih memisahkan diri dari sekumpulan teman ataupun kau, sebab saat itu aku pasti akan masuk kedalam kubangan semua kepedihan di hatiku yang perlahan sudah mengering, aku akan kembali mengorek-ngorek, merobek dan menikmati semua luka hatiku sendiri.

semua rasa kehilangan yang pernah hadir juga semua rasa penyesalan atas apapun yang pernah terjadi.

aku membenci saat tersadar semua hal yang kulewati yang rasanya hanya sekerlipan mata, semua terjadi begitu cepat kadang aku sudah lupa bagaimana rasanya seperti dulu, bagaimana rasanya hatiku pernah begitu hancur, bagaimana rasanya aku begitu jatuh cinta juga bagaimana sebuah rasa percaya yang sia-sia.

jika saat seperti sekarang terjadi dalam hidupku aku memang lebih memilih sendiri, menenangkan pikiran juga perasaanku sendiri. mungkin aku sudah lupa bagaimana mengasihani diri sendiri atau bagaimana menyayangi diri sendiri. aku terlalu sibuk menyayangimu, mencintaimu.

:: prasangka

kita memulai semuanya dalam keterasingan, ketidak pahaman juga prasangka-prasangka yang kadang memprihatinkan. aku mengenalkan diriku, semua yang manis awalnya hingga lama kelamaan aku mulai nyaman kemudian perlahan lebih terbuka dan kita saling berbagi banyak rahasia. 

aku tahu kita masih belum benar bercerita segala hal dan kadang bahkan untuk hal-hal tertentu jujur kuakui aku juga masih harus menyimpannya sendiri. aku tahu kau juga begitu, selain tak mau menambah beban mungkin kita masih terlalu segan. 

kau tahu, jangankan padamu kepada teman dekatku yang sudah bertahun-tahun berteman denganku saja mereka tak banyak tahu tentangku, aku sangat tertutup namun aku juga bisa sangat terbuka hanya tergantung kapan hatiku merasa nyaman untuk bercerita. 

aku ingin berkata aku ragu pada cintamu atau aku yang tak percaya cintaku, aku pun tak tahu. kadang perasaan seperti itu muncul bahkan saat aku ingin begitu percaya kepadamu. namun sesekali hal-hal sepele juga dapat memunculkan ragu. 

saat kutanya jauh kedalam hatiku, bagian mana pada dirimu yang masih harus kuragukan hatiku tak mampu menjawabnya, hanya prasangka-prasangka yang terus bersengketa di kepala. aku tahu, prasangka itu sangat kejam, bahkan lebih kejam dari pembunuh sekalipun, sebab ia tak hanya dapat membunuh bahkan menghidupkan ribuan kali, mencincangnya kemudian membuang semua kejurang lalu memungutnya kembali untuk dihidupkan lagi.  

prasangka itu sebuah kekejian dalam pikiran, aku saja kadang kewalahan jika sudah ia menguasai perasaan. kadang aku hanya butuh kau, namun kadang aku lebih sering menurutkan setan yang menghidupkan prasangka ketimbang menahan ego di dada.  

hanya karena kata rinduku tak kau balas, semua setan di kepala berkumpul mencari mangsa, mereka-reka apa sebabnya kau tak membalasnya, mungkin kau lupa atau mungkin tak cinta. 

sudahlah, prasangka itu seperti setan yang kelaparan, dia akan memangsa apa saja, semakin diturutkan ia akan tertawa bahagia, menertawakan ketololan kita. 

Minggu, 20 Maret 2016

:: tidurlah, AL

hanya pada indah suaranya telinga ini ingin mendengar, dengan debar tak tentu selalu kumulai malam dengan ritual mendengarnya berceloteh kemudian menutup malam dengan beberap kali bujukan dan kecupan. kemudian terlelaplah ia disana bersama cahaya bulan yang sudah kubisikkan perjanjian-perjanjian tertentu yang hanya kami berdua yang tahu. 

bulan berjanji akan menemani lelapnya disana, sedang aku terus berdoa agar tak hanya bulan, bintang, matahari dan seluruh semesta menjaganya juga malaikat dan Tuhan yang akan terus bersamanya. 

biarlah malam mendekap letih, juga kantuk yang akan membawanya kedalam tidur pulasnya. jika jarak memisahkan, biarkan doa-doa kami yang selalu mendekatkan.  

lelaplah, cinta. lelaplah sayang.esok biar kita menata hari dan upaya yang kurang, kita akan sama genapkan juga cukupkan dengan segala kebaikan Tuhan. 

Selasa, 15 Maret 2016

6 bulan dengan AL

jika pertemuan adalah awal aku akan berdoa juga mengusahakan tidak akan pernah ada akhir untuk kita, untuk sebuah rasa yang sungguh tak pernah terpikirkan untuk kuakhiri. kau mencintaiku juga aku pun begitu.

kita akan saling melengkapi juga saling mendukung, mengisi semua kekosongan hati menambalnya dan menyembuhkannya. kau milikku, begitu juga hatiku yang hanya milikmu.

jika kutanyakan berkali-kali tentang perasaanmu, sungguh bukan karena ragu akan cintamu, aku hanya menyukai setiap kali kau mengucapkannya, setiap kali suaramu mengatakan cinta juga bibirmu yang mengucapkan sayang.

aku menyukai semua tentangmu
dan sepagi ini di meja kerjaku, aku ingin menuliskanmu sebuah puisi namun tak sepatah katapun yang bisa kuucapkan, isi kepalaku berhamburan entah kemana mencari inangnya. 

biarlaah, biar pun bukan puisi yang penting masih tetap kutuliskan sesuatu untukmu, untuk cintamu.

terima kasih sayang untuk 6 bulan kita, masih banyak yang harus kita perbaiki kedepan juga saling menguatkan tentang perasaan kita.

mencintaimu, AL.

Senin, 07 Maret 2016

:: #

aku tak jua paham, entah rinduku atau rindumu yang melumat semua menjadi rasa cemburu. meremasnya bagai abu lahapan api, kemudian membiarkan semua rasa terbang berserakan dibawa angin. tak jua kupaham angin itu akan kemana, entah maksudmu ia akan membawa rindumu yang luruh pada siapa yang entah apa maunya, tak jua ingin kutahu. 

pertarunganku dengan rinduku saja aku tak ingin hadapi atau juga hindari. semua terasa bagai tamparan angin yang tak nampak tapi dapat membuat gigil bahkan pada iga-iga tubuhku. cemburuku menusuk-nusuk, aku khawatir ia akan membusuk jika kubiarkan lama-lama di sana. sedang kepalaku yang tak juga bertaubat memikirkanmu, mencoba melahap ingatan tentang apa-apa yang barusan kau ceritakan. sungguh hatiku ingin mencincang-cincangnya namun kepalaku berusaha tak ingin perduli padahal ia tetap menyimpan belati dibalik pikirannya sendiri.

lalu pantaskah cemburu kualamatkan pada yang katamu bukan sesiapa tetapi kudengar kau terlalu ceria jika membicarakannya?

sebentar ingin kutahan rasa mual yang berasal dari ulu hatiku, namun demi sebuah pelajaran masa lalu aku akan mengubur keinginanku, bahkan jika harus aku akan menahan rindu. 

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...