Senin, 07 Maret 2016

:: #

aku tak jua paham, entah rinduku atau rindumu yang melumat semua menjadi rasa cemburu. meremasnya bagai abu lahapan api, kemudian membiarkan semua rasa terbang berserakan dibawa angin. tak jua kupaham angin itu akan kemana, entah maksudmu ia akan membawa rindumu yang luruh pada siapa yang entah apa maunya, tak jua ingin kutahu. 

pertarunganku dengan rinduku saja aku tak ingin hadapi atau juga hindari. semua terasa bagai tamparan angin yang tak nampak tapi dapat membuat gigil bahkan pada iga-iga tubuhku. cemburuku menusuk-nusuk, aku khawatir ia akan membusuk jika kubiarkan lama-lama di sana. sedang kepalaku yang tak juga bertaubat memikirkanmu, mencoba melahap ingatan tentang apa-apa yang barusan kau ceritakan. sungguh hatiku ingin mencincang-cincangnya namun kepalaku berusaha tak ingin perduli padahal ia tetap menyimpan belati dibalik pikirannya sendiri.

lalu pantaskah cemburu kualamatkan pada yang katamu bukan sesiapa tetapi kudengar kau terlalu ceria jika membicarakannya?

sebentar ingin kutahan rasa mual yang berasal dari ulu hatiku, namun demi sebuah pelajaran masa lalu aku akan mengubur keinginanku, bahkan jika harus aku akan menahan rindu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...