Selasa, 22 Maret 2016

kupikir

kupikir aku sudah berjuang mati-matian sebaik mungkin mencintaimu, kupikir juga aku sudah membangun pondasi yang kuat dalam hubungan ini. aku terlalu percaya bahwa cinta memang segala-galanya, saat aku jatuh cinta padamu aku lupa banyak hal. aku tidak memperdulikan banyak hal. aku lalai. 

aku hanya perempuan dewasa dengan hati yang terlalu kekanak-kanakan, lupa dunia saat menemukan kau. perempuan yang kupikir akan bertahan di hidupku hingga aku tua dan mati.
aku lupa bertanya pada hatimu, benarkah ia mau tinggal selamanya pada hatiku yang rapuh dan suka mengeluh, bahkan hampir tentnag semua hal. kupikir saat kau juga mengatakan ya, dan kau juga membalas cintaku, semua hubungan ini jadi lebih mudah. ternyata tidak sama sekali. 

banyak bagian yang aku lupa dan lalai yang justru sering memancing pertengkaran. entah egoku atau egomu yang terlalu langit. 
tapi aku sadari satu hal dalam hubungan ini, aku belum siap dengan sebuah perpisahan. mimpi yang kubangun denganmu terlalu nyata yang ternyata hanya fatamorgana. kupikir kau menginginkanku seperti aku menginginkanmu. aku salah. dan sekarang aku kalah. 

enam bulan aku memperjuangkanmu, biarpun berkali-kali kau ingin pergi dariku, kupikir saat aku ingin memperbaiki dirìku agar lebih baik maka kita juga menjadi lebih baik dan kau akan bertahan denganku hingga hubungan ini menjadi lebih baik.  

kau mungkin tidak pernah menjadi milikku sepenuhnya, dan aku terlalu gila dengan mimpi hidup bersama dan angan-anganku saja.

hari ini aku sadar, aku bukan siapa-siapa. 

setipis ini ternyata menjadi bukan siapa-siapa dalam sebuah hubungan yang dulu pernah kuanggap segalanya.  

kau, benarkah? setega ini?ah, untuk apa aku mempertanyakannya. 

sekali kau ragu padaku dalam urusan apapun aku akan menjadi bukan siapa-siapa untukmu.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...