Rabu, 03 November 2021

34. aku memaafkan diriku

kau tahu aku sudah memaafkan diriku, memaafkan banyak hal yang tidak bisa kuperjuangkan, atau tidak berani barangkali. aku memaafkan kesalahanku di masa lalu agar tidak lagi kubebankan pada diriku di masa akan datang. aku juga memaafkanmu, memaafkan ayahku, memaafkan tetanggaku dan semua orang yang pernah sengaja atau tidak melukaiku hingga membuatku trauma. 

aku akan terus memaafkan banyak hal di dunia ini, aku berjanji pada diriku akan menjaga diriku dengan baik, mengusahakan semua hal yang terbaik untukku, membahagiakan diriku bukan orang lain sebelum diriku.

aku tidak akan pernah tega menyakiti siapa pun dengan sengaja dan sadar. aku tidak akan menyerang siapa pun, jika aku melawan itu pasti seharusnya bentuk pertahanan diri bukan untuk menyerang balik apalagi menjatuhkan. aku ingin memperbaiki banyak hal dalam hidupku. aku akan men-checklist banyak daftar impianku satu persatu. aku akan menjadi orang yang tidak rewel, mengurangi banyak keluhanku tentang kehidupan.

aku ingin menua dengan aroma roti mengepul dari jendela dapurku, harum teh perenjak atau aroma kopi tapi barangkali semakin menua kemampuan jantungku mentolerir kafein pasti akan berkurang juga. mungkin aku akan mulai belajar menyeduh minuman rempah-rempah nantinya, mempelajari banyak tutorial di youtube atau media sosial lainnya. sesekali aku akan pergi berkencan dengan seseorang yang kutemui di aplikasi online atau teman-teman lamaku, sekadar duduk bertukar kisah barangkali.

aku akan menua sendiri, bahagia dan tidak ingin menyusahkan siapa pun. akan bahagia dengan beberapa kucing dan mungkin kaktus lucu yang jika aku lupa menyiramnya dia akan tetap tumbuh dengan tabah di berandaku yang berlumut dan keriput.



Rabu, 20 Oktober 2021

tidak ada puisi hari ini

Oktober ini banyak berita baik. Terima kasih. Semoga semua makhluk di dunia selalu berbahagia. 

Jumat, 21 Mei 2021

Sabtu Kelabu

 Sejak tadi malam aku menghabiskan hari dengan menonton beberapa film, dimulai dengan film The World to Come, dilanjut dengan film Ride or Die film dari Jepang tapi aku tidak selesai menontonnya barangkali waktunya tidak tepat, lalu aku beralih ke film The Affair, film ini juga sekadar film biasa saja tidak ada yang istimewa. Lalu saat pagi ini aku membuka twitter aku ingat kalau seorang teman pernah merekomendasikan sebuah film, maka aku cari ulang balasan komentar tersebut dan aku menemukan film Happiest Season yang dimainkan Kristen Stewart. Filmnya sangat bagus, biar pun seperti biasa Kristen berakting seperti seorang wanita kurang giji dan rambut yang terlihat acak-acakan. Sepertinya film ini sudah pernah aku tonton sebelumnya hanya tetap saja aku mewek menontonnya. Lumayan untuk menangisi sabtu kelabuku.



Minggu, 02 Mei 2021

Happiest Year

I'm really on the ropes this time

I've been fighting all my life for you

I never should have said goodbye

But maybe that's what stupid people do

 

'Cause you gave me peace

And I wasted it

I'm here to admit

That you were my medicine

Oh I couldn't quit

And I'm down on my knees again

Asking for nothing

 

Thank you for the happiest year of my life

Thank you for the happiest year of my life, ooh

Ooh ooh ooh

 

Don't think I could forgive myself

I'm sorry for the ways that I used you

And I could care less right now

But you know, you hurt me pretty good too

 

Yeah we made each other bleed

And we tasted it

I'm here to admit

That you were my medicine

Oh love I couldn't quit

And I'm down on my knees again

 

Thank you for the happiest year of my life

Oh, thank you for the happiest year of my life, ooh

 

So wake me up when they build that time machine

I want to go back

Wake me up when you are sleeping next to me

'Cause I really loved you, ooh

 

Thank you for the happiest year of my life

Thank you for the happiest year of my life, ooh

Thank you for the happiest year of my life, yeah

Thank you for the happiest year of my life

Thank you for the happiest year of my life


Thank you, Baby :)



Senin, 26 April 2021

nyeri

sejak bangun pagi hari ini rasanya mataku basah. rindu sekali hingga nyeri di ulu hati. dulu aku tidak pernah menyangka bagaimana rasa cinta bisa begitu meyakitkan. perasaan apa ini bahkan aku tidak sanggup menamakannya apa pun. aku rindu sekali. kemarin aku memindahkan sebagian isi foto di hp ke laptop karena memorinya yang sudah tidak sanggup menyimpan semua hal tapi aku terlalu malas untuk memilah mana yang sebaiknya dihapus dan tidak. fotomu tentu salah satu yang tidak akan pernah kuhapus bahkan dari ingatan. saat perasaanku begitu sakit seperti pagi ini, aku semakin banyak berdoa agar hari esok jauh lebih baik, agar aku bahagia, kau bahagia, semua orang berbahagia. 

aku kemarin mendaftar untuk menjadi asesor di BAN S/M, sudah seleksi berkas dan aku lolos, hari minggu kemarin aku juga sudah mengikuti ujian online, menurut jadwal hari ini akan pengumuman hasil ujian online, jika lulus tahap berikutnya akan masuk ujian interview, aku berharap aku bisa lolos hingga lulus. untuk Sumut hanya dicari 40 orang, semoga aku salah satunya. aku sangat berharap ini adalah jalan supaya aku bisa melanjutkan s3. namun bagaimana pun aku tetap tahu batas usahaku, jika sudah kuusahakan, Tuhanlah sisanya yang akan memutuskan.

 

aku berharap aku masih bisa bertanya kabarmu, membaca semua tulisanmu. oh, ya, kau ingat sekumpulan puisimu dulu yang sempat aku edit lalu aku print, beberapa waktu lalu aku membongkar semua fileku karena aku juga sedang mengurus kepangkatanku, aku menemukan kumpulan puisimu sebundel yang pernah aku cetak itu. tentu kegiatan memilih fileku jadi terhenti dan aku terduduk seharian membaca semua puisi-puisimu. berhari-hari juga aku menghentikan kegiatan mencari file itu sampai Odang, kau ingat Odang, kan? iya, sampai Odang menelpon menanyakan bagaimana kepangkatanku, dia menawarkan bantuan menghitung point untuk kepangkatanku dan kami bercerita banyak hal. hidup kadang memang lucu, bagaimana Tuhan kupikir terkadang jahat menyiksa perasaanku, namun Dia hebat sekali membujuk hatiku. Dia mengirim banyak orang baik agar aku tetap melanjutkan hidup, stay on my track. aku berharap kehidupan terus berbaik hati padaku juga padamu. kau akan bertemu banyak orang baik, jangan pernah menutup kemungkinan-kemungkinan dalam hidup ini, buka hati, buka pikiran, bersiap belajar banyak hal, menebar kebaikan. nanti kita akan takjub dengan hasilnya. 

 


Minggu, 11 April 2021

seperti duri

beberapa hari ini mataku kembali basah, aku tahu aku yang pergi, tapi kepergian tidak pernah semenyenangkan pikiran orang bahwa yang pergi tidak lebih sakit dari yang ditinggalkan. aku yang pergi dan aku yang hancur. lalu mengapa pergi? karena bertahan pun kupikir akan bernasib lebih menyedihkan. tidak ada yang lebih membahagiakan selain mendengar kabarmu, bercakap denganmu, sayangnya semua kebahagiaan itu berupa angan sekarang. kita sudah menjadi duri, jika terlalu dekat akan menyakitkan. 

H-1 Ramadhan

menghadapi ramadhan entah dengan perasaan seperti apa ini. aku tidak berkeinginan menghadapi apa pun saat ini, bahkan ramadhan. aku hanya ingin menghabiskan waktu sendiri, tidak mandi seharian, berguling ke sana ke mari, aku sedang benci semua hal, aku benci semua orang, baik yang dekat atau yang jauh. kupikir aku butuh seseorang untuk menemani hari-hari sulitku, namun yang terjadi sebaliknya. ingin punya kehidupan yang mapan, matang, tidak meributkan perihal keinginan, harapan, perekonomian karena semuanya sudah stabil. aku ingin hidup degan tenang, aku bekerja sejak dahulu hanya agar saat masa-masaku seperti sekarang aku harusnya sudah lumayan lebih stabil.

banyak yang bisa kusyukuri dalam hidupku, perlahan semua keinginan mulai terwujud, aku hanya tidak sabaran meghadapi sebuah proses. contohnya saat ini, harusnya aku sudah mulai menaikkan berkas kepangkatanku, tapi yang kulakukan hanya bersedih, bersedih dan terus begitu beberapa minggu ini, bahkan bulan dan tahun. aku harusya sudah naik pangkat sejak setahun setengah yang lalu dan menikmati impasing yang juga tentu naik tapi aku hanya bermalas-malasan.

aku sedang mengurus berkas untuk pengajuan sebagai asesor ban sm, jumat lalu aku sudah ke kampus meminta surat namun rektor tidak di tempat dan sampai detik ini surat belum juga selesai ditandatangani semetara tanggal 14 masuk deadline dan aku harus membuat surat sehat ke rumah sakit negara. kalau tidak teringat masa depan, aku rasanya lebih ingin berdiam diri saja di rumah, pura-pura mati dan tidak perduli dengan masa depan. sayangnya hidup terkadang memberikan tantangan dan aku terlalu bersemangat untuk turut menyelesaikan tantangan tersebut.

aku tidak yakin apakah aku bisa mendaftar, tapi mari berdoa saja. jika memang rezeki tidak akan tertukar, yang penting sudah kuusahakan.

Senin, 01 Maret 2021

perempuan buta

di sebuah kehidupan di masa lalu, hiduplah seorang wanita, umurnya sekitar 30an awal, mimpinya sebagian sudah ia penuhi dengan kerja keras pun dengan beberapa keberuntungan yang kebetulan singgah dan memberinya kesempatan. ia tumbuh dengan hati yang meriah dan berwarna pelangi. ia membiarkan dirinya mencicip semua rasa di dunia, pikirnya hidup harus dirayakan sebisa mungkin, biar pun kepedihan yang dihadapi, semua layak mendapatkan perayaan yang sepadan.

hidup terus berjalan, kekecewaan timbul tenggelam. beberapa mimpi kandas di jalan, namun ia terus mengingat semua orang yang ia sayang hingga ia terus bangkit dan berjuang. 

suatu hari ia menemukan seseorang, ia tidak pernah mengenal perasaan apa yang hadir saat ia menatap kedua bola mata sosok itu, rasa itu asing, selepas pandangan pertama ternyata hatinya tertinggal di kedua bola mata orang itu. 

hari-hari berikutnya tak pernah sama, semua warna yang pernah ia kenal padam. gelap. tak lagi pelangi. hidup hanya berupa kekecewaan-kekecewaan yang terpaksa harus ia hadapi berulang kali. tidurnya tak lagi lelap, terjaga dengan perasaan hampa. 

seorang tabib berkata padanya kemungkinan ia terkena serangan sepi. penyakit langka yang tak pernah ia tahu sebelumnya, tidak pernah dibahas dalam literatur di tempatnya belajar. ia meraba kira-kira bagaimana penyakit ini bisa singgah dan mejalari seluruh tubuhnya, bahkan lihatlah, separuh lemak di tubuhnya hilang entah kemana, nafsu makannya menghilang, bahkan ia hampir kehilangan jiwa dan keinginan hidupnya.

ia mengingat-ingat asal muasal penyakit yang dideritanya, apakah menular dan ia tertular. namun jika tertular siapa yang menularkannya, sementara hidupnya hanya seputar hutan dan pasar. sehari-hari hanya bekerja untuk memenuhi kehidupannya dan menjual semuanya ke pasar untuk ditukar dengan makanan yang membuat dapurnya terus mengepul asap dan aroma lapar.

hari berganti bulan, bulan berganti tahun. penyakit kesepian ini ternyata menggerogoti jiwanya. ia banyak menangis, setiap ia terjaga atau pun saat tidak melakukan apa-apa, ia hanya menangis dan terus menangis. 

selepas hari ia bertemu dengan seseorang di pasar bertahun-tahun lalu ternyata menjadi penyebab ia kehilangan kedua belah matanya. kesepian tidak menular, sungguh. ia berupa lubang hitam di mata seseorang yang dapat menghisap jiwa orang yang tertarik berlama-lama menatapnya. kesepian memiliki mantra penarik dan bisa mensegel jiwa seseorang di sana. kedua mata seseorang yang ia temui itu seperti sendang, maka di sanalah kesepian bersarang, di sana pula lah hatinya tertawan dan tak pernah kembali pulang.


Rabu, 24 Februari 2021

rindu, mba.

tadi malam aku memikirkanmu semalamam, aku rindu sekali. tadi pagi selepas sholat subuh aku tidur lagi lalu bermimpi, dalam mimpiku kau membalas sms yang kukirimkan tapi aku lupa apa isinya lalu aku seperti bangkit dan terlonjak dari tempat tidur membaca balasan pesanmu sambil tersenyum, aku ingat sekali rasa bahagia yang menjalar ke seluruh tubuhku hanya dengan membaca sepotong pesanmu. sayangnya aku terbangun karena kaprodiku menelpon dan aku membuka semua handphone dan aplikasi pesanku ternyata aku tidak menemukan apa pun di sana.
aku bisa saja menelponmu tapi kupikir kalau pun kita berkomunikasi nanti hanya akan terus berakhir seperti yang sudah-sudah, bertengkar lalu saling meyakiti kembali, sementara aku ingin mengingatmu dengan perasaan yang bahagia bahwa kau pernah ada dan menjadi kekasihku di suatu hari yang telah lewat. aku tidak lagi ingin bertengkar denganmu atau dengan siapa pun. 

orang berpikir bahwa rinduku hanya karena jarak, hubungan kita berakhir hanya karena jarak, sesungguhnya tidak. tidak pernah sesederhana itu. kita bisa saja saling mengunjungi tapi hatiku berkata lain, aku pernah katakan padamu, aku tidak lagi melihat diriku di matamu, pada obrolanmu, pada mimpi-mimpimu. tidak pernah ada aku di sana. aku tidak pernah menyalahkanmu perihal ini, karena aku tahu kau berhak mengejar mimpimu atau apa pun keinginanmu, hanya saja perasaanku terhadap perasaanmu padaku tidak kulihat lagi sama.

aku hanya rindu, tidak akan sakit atau mati karenanya. aku hanya sangat rindu padamu bahkan pada kucing-kucingmu, pada mama dan adik. itu saja. 

Selasa, 23 Februari 2021

perihal hidup dan mati

hari ini aku bercermin, memastikan beberapa kerutan mulai menjalar dengan benar, lalu aku menyibak rambut yang sudah mulai kutemui beberapa helai tak berwarna sama dengan kebanyakan yang lain. aku sadar memasuki tiga puluh tentu banyak hal dalam tubuh yang juga berubah. tapi sesungguhnya aku tidak takut menua, keriput atau beruban. yang aku takutkan aku akan mulai menjadi pelupa, mataku tak lagi setajam dulu, obrolanku tak lagi menarik dan kesepianku akan menggunung.

di tengah semua rasa takut itu aku semakin takut diabaikan, tidak dicintai juga tidak lagi dibutuhkan. aku takut semua menghilang, kecerdasanku menghilang, kegesitanku pun melambat. tentu saja itu semua itu akan diperparah jika ternyata aku mengalami sakit-sakit di masa tua. makanya jika ditanya perihal kematian, aku selalu berkata bahwa aku ingin mati muda. tidak banyak pencapaian dalam hidup kuraih selama 33 tahun aku menjalaninya. bahkan warisan yang akan kuberi pun hampir tidak ada, rumah belum lunas, barangkali hanya kendaraan dan beberapa alat elektronik yang tidak seberapa harganya. gelar yang panjang, pekerjaan, pertemanan semuanya tidak bisa diwariskan, kecuali orang-orang yang kutinggalkan menjaga silaturahmi dengan semuanya.

blog ini mejadi salah satu peninggalan penting yang ingin kuwariskan ke pada keponakanku jika aku mati kelak. aku ingin dia mengetahui semua rahasiaku perihal hidup yang kulewati. aku tahu, kami memiliki kedekatan secara emosional sejak dia lahir. biar pun ia tumbuh dengan didikan agama yang lumayan kental kupikir semakin dewasa nanti ia akan semakin banyak melihat dunia dan menemukan diriku tidak semenjijikkan pandangan orang terhadap golonganku. 

jika ada hal-hal yang ingin kuwariskan, aku ingin mewariskannya kepada keponakan pertamaku. 

rabu seperti biasa.

ini minggu kedua selepas ujian akhir semester anak-anak, aku tidak pergi ke kota antah berantah. kau tahu aku akan selalu mulai over thinking jika mingguku banyak menghabiskan waktu luang dengan tidak berkegiatan. belakangan masalah masih saja sama, seputar itu-itu saja, pekerjaan, usaha, keuangan, pertemanan dan pergerakan yang ingin terus kuusahakan membantu mana yang bisa kubantu. maret rencananya kami akan mengadakan International Women Day sedangkan sabtu nanti aku akan ada pameran buku di Lico juga rapat offline dengan rekan-rekan IWD. di minggu yang kesekian ini tentu aku juga terus mengingatmu, namun ingatan tentangmu mejadi sebuah kekesalan akhir-akhir ini, tapi tidak apa, aku tahu sejak lebih dari lima tahun yang lalu kau memang begitu. aku berusaha mengalihkan semuanya dengan melakukan hal lain. aku mencoba membuka hati dengan segala kemungkinan yang ada, entah itu pekerjaan baru, kehidupan percintaan baru, aku ikut saja ke mana Tuhan membawaku.  
aku sadar Tuhan mejawab beberapa doaku yang kurang detail tentang sesuatu. salahku memang, barangkali Tuhan sengaja menguji di tepi-tepi hal yang aku luput menambahkannya dan memintanya. tulisan ini tidak lagi tentangmu. hanya tentang kesibukanku dan kekosongan waktuku. 

aku megenal seseorang belakangan ini, lebih dewasa dalam umur namun kupikir tidak begitu dewasa dalam banyak hal, yang membuatku kesal ia berbintang sama sepertimu. aku bertanya apakah aku memang sekuat itu hingga Tuhan lagi-lagi mempertemukan aku degan seseorang yang berzodiak sama  denganmu, apakah ketabahanku harus terus diuji? aku tidak berharap banyak dari orang ini, aku tahu kehidupannya yang penuh drama dan complicated membuat hatiku membatu. bahkan mengenalmu bertahun-tahun sudah cukup membuatku mejadi batu. 
aku sudah meyiapkan perisai untuk hatiku walau kadang masih saja aku merasa sakit dan menangis lalu memilih lebih baik mejauh dan diam menangis sendiri di kamar, di lain sisi aku juga ingin sembuh dan hidup sehat secara emosional. otak bodohku kadang masih saja berpikir barangkali sedikit luka lagi tidak apa jika memang toh hidup ini dibangun dari tumpukan rasa kecewa; kadang kita dikecewakan kadang kita yang mengecewakan.

Minggu, 21 Februari 2021

Dua Minggu

kurang lebih ini sudah dua minggu berlalu dari pertengkaran yang kita lewati degan hal yang itu-itu saja. aku baik-baik saja dan aku tahu kau juga baik-baik saja di sana. sebisa mungkin aku menahan diri untuk tidak meghubungimu. aku tahu ini hanya fase yang harus kita lewati degan banyak ketabahan. aku harap suatu saat kita akan bisa bertemu dan berbicara degan kepala dingin bagai seorang sahabat lama yang rindu akan tawa dan lelucon garing kita bersama. barangkali tidak dalam waktu dekat, karena masing-masing kita akan berusaha meyembuhkan segala luka dari dalam diri kita.

Kamis, 04 Februari 2021

kesekian kalinya

dulu seseorang selalu berkata padaku bahwa alasan megapa ia jarang mmeinta maaf karena ia tidak ingin mejadikan perkataan maafnya mejadi begitu murahan. jika ia megucapkan maaf itu akan mejadi benar-benar permintaan maafnya. dulu aku mempercayai semua tai kucing atas apa pun yang ia katakan. barangkali lebih tepatnya megalah, tidak ingin meributkan hal yang itu terus menerus karena bagaimana pun, aku salah atau dia salah, tetaplah harus aku yang megucapkan maaf. 

setelah sekian lama, 5 tahun lebih aku megenal orang ini, aku tahu, dia tidak pernah meminta maaf bukan agar permintaan maafnya tulus, tapi karena setan di tubuhnya yang begitu egois, memangsa jantung dan hati orang lain hingga bersisa ampas. lihatlah belakangan ini, ia berkali-kali berucap maaf hanya agar aku bertahan, namun sebentar saja aku ingin tenggelam dalam harapanku, ia akan memulai lagi memiting jantungku, meremas hatiku, megorek lukaku. ia ingin aku bertahan agar ia lebih puas meyiksaku. agar tidak ada orang lain yang bisa membuatku bahagia, karena baginya meghancurkanku barangkali akan membuat hidupnya merasa lebih baik.


Kamis, 14 Januari 2021

AL

di kamar yang sedikit kedap dengan suara kipas yang meraung menjadi satu-satunya suara paling keras malam ini, tentu selain pikiran tentangmu di kepala. malam ini kali kesekian kau bertanya apakah aku rindu padamu? pertanyaan itu kau lontarkan di tengah percakapan yang tak pernah padam di antara kita. kau kembali bertanya, "mengapa kamu menyukai berbicara denganku?" aku tidak pernah menggombalmu dengan setengah-setengah kau tahu itu, jika kukatakan jangankan berbicara, kau duduk diam saja aku senang asal bersamamu, tentu itu jawaban paling tulus yang kau tahu pasti kebenarannya. lalu kau kembali bertanya, "bagaimana cintamu saat ini, apakah lebih besar dari saat pertama kali bertemu, selama pacaran bertambah atau berkurang?" kau hanya butuh menguatkan perasaanmu dengan jawabanku, karena sebenarnya kau tahu betul, aku tidak hanya mencintaimu seluas apa pun yang bisa kau bayangkan, namun aku tergila-gila, dan semua itu sudah cukup membuatku hilang kewarasan saat tidak bersamamu. aku rindu semua hal tentangmu, saat lembut kulitmu menempel di tubuhku, aku rindu membelai rambut indah panjangmu, aku rindu sisa aroma parfume di tubuhmu, aku rindu saat kau mulai manja dan rindu semua perbuatan bodohmu.
kupikir dulu aku akan sanggup seumur hidup menghadapi segala hal tentangmu. apakah aku sekuat itu? dulu aku  sering mencari-cari diriku dalam kedua  bola matamu, aku tahu kadang aku menemukan diriku, kadang tidak. 

Selasa, 12 Januari 2021

Daftar Telpon Panic Attack

 Aku sedang ingin mengkomunikasikan sesuatu kepada keluarga atau orang terdekatku perihal panic attact yang belakang sempat menyerang. Aku ingin menambahkan list beberapa orang yang bisa aku hubungi untuk tiba-tiba jika aku terserang panik tanpa mereka marah. Seperti beberapa hari yang lalu aku mennagis sampai senggugukan tiba-tiba panik sedang nomor yang kutelpon bahkan tidak bisa kuakses. Sungguh rasanya sakit sekali sampai aku tertidur sambil menangis.

Aku tidak tahu apakah ada yang akan bersedia kuganggu tidurnya untuk menenangkanku atau sekadar mengajakku bercakap sebentar saja untuk menenangkanku. Aku tahu harusnya aku tidak mengganggu siapa pun tapi aku takut kalau akan berakhir lebih buruk dari yang aku atau mereka perkirakan, bagaimana jika aku memutuskan sesuatu yang membahayakan atau entahlah, membayangkannya saja aku tidak sanggup.

Aku berharap mereka tidak akan keberatan, tidak akan menuduhku berlebihan  atau pengganggu ketenangan hidup mereka. Ah, sial, menuliskan ini saja mataku basah. Aku harus mencari orang yang sering begadang mungkin lebih baik, barangkali mereka tidak terlalu merasa kuganggu tidur tenangnya mengingat seseorang sudah mengingatkanku untuk tidak menghubunginya jika tidak penting. Sakit seklai Tuhan, padahal aku berharap dia ada di urutan no satu listku. Sepertinya sebaiknya aku mencoretnya. 

Selasa Januworry

Selasaku berupa perasaaan damai bagai memeluk awan, Barangkali beginilah rasanya memeluk awan, ringan, tanpa beban. Aku melewatkan hariku dengan baik, bekerja dengan benar dan pulang dengan menghabiskan dua episode terbaru dari series Mr. Queen yang belakangan menemani malam-malam gelisahku. 
Besok aku harus berangkat, perasaanku masih baik-baik saja kuharap begitu seterusnya. Sepertinya membaca zodiak dengan isi yang menerangkan secara detail tentang perasaan kita itu salah satu yang membuat perasaanku sedikit lebih tenang. Kadang aku kesulitan menyusun kata-kata, tapi dengan membaca isi zodiak di twitter aku seperti terjaga dan mawas. Aku suka membacanya, bagiku yang baik kujadikan referensi sedang yang tak baik hanya sekadar kubaca sebagai instrospeksi diri dan berjaga-jaga namun tidak pernah sampai mempengaruhi secara negatif. Tadinya aku ingin menuliskan sepenggal puisi, tapi TV terlalu berisik dan konsentrasiku buyar. Salahku sendiri yang menghidupkannya dan membiarkannya menontonku.

Baiklah, segitu saja untuk hari ini.

Jumat, 08 Januari 2021

Jum'at kedua Januworry.

Hari ini sesampainya aku di rumah aku hanya ingin membersihkan sisa pertikaian anak kucingku yang membuat rumah seperti kandang kuda, biar pun aku tidak tahu persis seperti apa kandang kuda kurasa tak akan jauh beda dengan rumahku selepas aku dari luar kota. Aku coba merapikan semua yang tidak pada tempatnya, selepasnya semua kucing kembali aku masukkan rumah lalu aku mengunci pintu, jendela, mematikan lampu dan masuk kamar. Kupikir aku hanya akan membiarkan diriku menangis semalaman hari ini. Kau tahu kantung mataku sudah seperti zombie, aku saja kaget saat tadi bercermin. Aku baru sadar betapa menyebalkannya menjadi tua dengan kantung mata yang menyerupai kantung kesedihan yang terlalu banyak menyimpan sepinya sendiri.

Aku menemukan sebuah lagu yang kupikir terlalu mengada-ada namun kuulang berkali-kali hingga aku senggugukan di sudut kamar. Lagu itu terlalu brengsek untuk kudengar dan mengenang semuanya. Seolah lagu itu diciptakan selepas seseorang sengaja mematahkan hati tololnya dari seseorang tolol yang tidak tahu dicintai begitu tolol. Semua lagu patah hati memang sama tololnya.

Aku terlalu mencintaimu, hingga saat ingin kukeluarkan kau dari hatiku, tak ada bersisa lagi hatiku di sana. Aku tidak tahu bagaimana hidup, takdir, dan segala kejamnya Tuhan berkonspirasi mematahkan hati seseorang lalu menyuruhnya move on seolah Dia tidak pernah meletakkan seseorang di sana. Bagaimana pun aku mencintaimu, kurasan keputusan berpisah memang keputusan terbaik yang bisa kita lakukan. 

Aku selalu mengingat ini, "gak ada yang bisa nyakitin kamu sesakit aku nyakitin kamu." katamu.

Akan selalu kubalas kau dengan semua doa baik, kau akan bahagia. Kau akan selalu dicukupkan Tuhan di mana pun kau berada dan selalu dipertemuakan dengan orang-orang baik.

Bahkan menuliskan ini mataku tidak berhenti basah. Kau selalu menang telak. Selamat.

My Tears Ricochet by Taylor Swift


We gather here, we line up, weepin’ in a sunlit room
And if I’m on fire, you’ll be made of ashes, too
Even on my worst day, did I deserve, babe
All the hell you gave me?
‘Cause I loved you, I swear I loved you
‘Til my dying day

I didn’t have it in myself to go with grace
And you’re the hero flying around, saving face
And if I’m dead to you, why are you at the wake?
Cursing my name, wishing I stayed
Look at how my tears ricochet

We gather stones, never knowing what they’ll mean
Some to throw, some to make a diamond ring
You know I didn’t want to have to haunt you
But what a ghostly scene
You wear the same jewels that I gave you
As you bury me

I didn’t have it in myself to go with grace
‘Cause when I’d fight, you used to tell me I was brave
And if I’m dead to you, why are you at the wake?
Cursing my name, wishing I stayed
Look at how my tears ricochet

And I can go anywhere I want
Anywhere I want, just not home
And you can aim for my heart, go for blood
But you would still miss me in your bones
And I still talk to you (When I’m screaming at the sky)
And when you can’t sleep at night (You hear my stolen lullabies)

I didn’t have it in myself to go with grace
And so the battleships will sink beneath the waves
You had to kill me, but it killed you just the same
Cursing my name, wishing I stayed
You turned into your worst fears
And you’re tossing out blame, drunk on this pain
Crossing out the good years
And you’re cursing my name, wishing I stayed
Look at how my tears ricochet

jaket lusuh

hari ini aku membuka lemari pakaianku menyusun ulang beberapa helai ingatan dan membersihkan debu dari kenangan. aku melihat jaket sag...